Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Bumi di Poso

BNPB: Satu Orang Meninggal Usai Sempat Kritis Tertimpa Reruntuhan Akibat Gempa Bumi M6,0 Poso

Pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa bumi melalui ruang komunikasi digital

Penulis: Gita Irawan
Editor: Eko Sutriyanto
HO/BPBD Poso
BANGUNAN AMBRUK - Bangunan ambruk akibat gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu(17/8/2025). BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada. 

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap potensi gempa susulan," ungkapnya.

"Masyarakat diharapkan hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BNPB, BMKG dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya," pungkas Aam.

Warga Luka-Luka

Gempa yang terjadi berpusat di 18 km barat laut Poso, 82 km timur laut Sigi, 89 km barat laut Morowali Utara, 93 km tenggara Kota Palu, dan 1.625 km timur laut Jakarta itu mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8/2025) pukul 05.38 WIB pagi ini.

Gempa turut dirasakan sebagian besar warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan. 

Gempa juga dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik di Kabupaten Poso.

Sebagian besar masyarakat juga dilaporkan berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

BPBD Kabupaten Poso segera melakukan monitoring dan koordinasi dengan pemerintah kecamatan serta desa setempat untuk melakukan pendataan sesaat setelah guncangan mereda.

BNPB menyatakan upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Poso, termasuk assessment lapangan dan koordinasi dengan aparat setempat dalam kurun beberapa jam setelah gempa.

Kebutuhan mendesak yang dilaporkan sementara adalah tenda dan obat-obatan untuk mendukung penanganan warga terdampak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto juga telah mengintruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat. 

Melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, Kepala BNPB memerintahkan untuk berkoordinasi dengan unsur di daerah. 

Suharyanto juga memerintahkan segenap tim agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.

"Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk kesana," tegas Suharyanto dalam Siaran Pers BNPB pada Minggu (17/8/2025).

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved