Senin, 29 September 2025

Dilaporkan ke Polisi Karena Paksa Dokter Buka Masker, Keluarga Pasien Ngaku Kesal Menunggu 4 Hari

Keluarga pasien mengaku kecewa karena ibunda yang dirawat di RSUD Sekayu Sumsel harus menunggu dokter hingga empat hari sejak masuk rumah sakit

Editor: Erik S
YouTube Tribun Sumsel
DOKTER DIANIAYA -- Tangkap layar keluarga pasien berbuat arogan ke dokter RSUD Sekayu, Sumatra Selatan. Tindakan ini mendapat kecaman IDI hingga siap dampingi ke jalur hukum 

TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU - Keluarga pasien yang memaksa membuka masker dokter di RSUD Sekayu Muba, Sumatra Selatan (Sumsel) buka suara.

Dokter yang menjadi korban pemaksaan tersebut adalah Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD.

Ismet Syaputra, keluarga pasien mengaku kecewa karena ibunda yang dirawat di RSUD Sekayu harus menunggu dokter hingga empat hari sejak masuk rumah sakit.

Baca juga: Ruang Rawat Inap Panas & Banyak Nyamuk, Pasien Bawa Kipas Angin Sendiri, Ini Kata Puskesmas Pontang

Padahal ia ingin mendapatkan pelayanan cepat sehinga menempatkan ibunya di kamar VIP.

“Kami datang hari Jumat, rujukan dari Klinik Smart Medica. Ibu saya dirawat karena diabetes komplikasi. Kondisinya membaik, sadar, demam turun, gula darah stabil setelah dirawat di RSUD Sekayu. Tapi kami diminta menunggu dokter sampai hari Selasa,” ujar Ismet, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, pelayanan yang diberikan tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Ingin pelayanan VIP yang diterima sama seperti pelayanan BPJS. 

“Kami memilih pelayanan umum atau VIP karena ingin pelayanan maksimal. Kalau dokter tidak ada saat akhir pekan, apa bedanya dengan BPJS. Sedangkan VIP saja seperti ini,” ungkapnya.

Kekecewaan Ismet bertambah ketika mengetahui hasil pemeriksaan dahak ibunya yang ia klaim sudah tersedia sejak Sabtu, namun baru dicek pada Selasa.

Saat menanyakan tindak lanjut perawatan, ia mengaku hanya mendapat jawaban untuk bersabar.

“Bagaimana saya bisa bersabar melihat ibu saya terbaring sakit. Saya tersulut emosi dan meminta dokter melepas masker untuk memastikan beliau benar dokter atau bukan,” ungkap Ismet.

Ismet menilai, pengalaman ini menjadi catatan penting bagi pihak rumah sakit agar pasien VIP benar-benar mendapat pelayanan sesuai harapan. 

Baca juga: 4 Fakta Pasien Meninggal di Mamasa karena Tak Dapat Penanganan Medis di Puskesmas

"Kalau statusnya VIP, mestinya penanganan dan fasilitasnya juga maksimal, bukan malah menunggu berhari-hari,”ungkapnya.

Penjelasan Dokter Syahpri

dr Syahpri mengatakan situasi mulai memanas saat ia hendak memasuki ruangan perawatan. 

"Perawat menyampaikan kepada saya keluarga pasien emosi. Perawat yang bertugas memberi tahu bahwa keluarga pasien sedang marah-marah. Saat itu saya minta perawat siaga,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan