Jumat, 3 Oktober 2025

Maling Ubi Mengaku Dianiaya PNS dan Polisi di Deli Serdang

Peri Andika (18) menjadi korban penganiayaan di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

|
Istimewa/Tribun-Medan.com
PENCURIAN UBI - Kondisi Peri Andika (18) maling 2 karung ubi usai dibakar seorang ASN Pemkab Deli Serdang, Selasa (12/8/2025). Peri dibakar ketika hendak meminta maaf sudah mencuri ubi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemuda bernama Peri Andika (18) menjadi korban penganiayaan di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Peri dibakar hidup-hidup setelah ketahuan mencuri dua karung ubi dari perkebunan ladang milik Ikatan Keluarga Dolok Sipiongot.

Diwartakan Tribun-Medan.com, pelaku yang diduga melakukan tindakan penganiayaan itu adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang berinisial HR.

Selain itu, seorang anggota Brimob Binjai berinisial EH juga diduga melakukan penganiayaan.

Akibat peristiwa itu, Peri mengalami luka bakar di dada, tangan, dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Rekan korban, Zepri Susanto (45), yang juga menjadi korban penganiayaan mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Awalnya, pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, Zepri dan Peri mencuri 2 karung ubi.

Namun, aksi tersebut ketahuan dan mereka memilih melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor serta 2 karung ubi.

Meski berhasil kabur, keduanya tetap ketakutan sehingga pada sore harinya memilih kembali ke kebun ubi untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Mereka kembali ke sana setelah dipanggil untuk balik ke kebun ubi.

Namun, di lokasi tersebut ternyata sudah ada belasan orang yang menunggu mereka.

Keduanya lantas digebuki beramai-ramai hingga sempat ditodong pistol oleh diduga sang pemilik lahan.

Baca juga: Terduga Maling Motor Tewas Dihajar Massa di Jakarta Barat, Sempat Tembakan Senjata Api

"Kami datang mau minta maaf karena kami sudah mencuri ubi mereka sebanyak 2 karung dan baru kali ini mencuri. Kami curi paginya, siangnya kami dipanggil untuk minta maaf," ucap Zepri, Selasa (12/8/2025).

"Kami dipukuli di gubuk persatuan mereka, ada sekitar 13 orang. Saya ditodong pistol sama Pak Alimuda, dia ini yang punya lahan, pengurus IKDS," sambungnya.

Setelah itu, ada orang yang datang membawa bensin. Lalu, Peri dan Zepri dipisahkan ke gubuk lain.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved