Senin, 6 Oktober 2025

Berita Viral

Ayah Bocah SD yang Viral Sekolah Lewat Sungai Bersedia Diusir, tapi Minta Dicarikan Tempat Tinggal

Juladi, ayah bocah SD yang viral sekolah lewat sungai buka suara usai diusir oleh warga, bersedia angkat kaki asalkan dicarikan tempat tinggal.

TribunJateng.com/Iwan Arifianto
DIUSIR WARGA - Spanduk penolakan yang terpasang di Jalan Lamongan Selatan 2, RT 7 RW 1 Bendan Ngisor, Gajahmungkur,Senin (4/8/2025). Juladi, ayah bocah SD yang viral sekolah lewat sungai buka suara usai diusir oleh warga, bersedia angkat kaki asalkan dicarikan tempat tinggal. 

Ia mengaku sibuk bekerja, sehingga kurang bersoasialisasi dengan warga sekitar.

Di sisi lain, ia mengaku tak pernah diundang arisan warga.

"Saya kerja dari subuh sampai malam hari mencari serta memilah rongsokan untuk menghidupi keluarga. Jadi mohon maaf kalau kurang sosialisasi."

"Namun, saya selama ini juga tidak pernah diundang arisan warga," urainya.

Juladi pun mengaku pasrah dengan tuntutan warga. Namun, ia mempertanyakan ketika diminta pindah, siapa yang akan bertanggungjawab.

"Tolong berikan solusi, jangan asal usir. Itu melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Silakan usir, tapi carikan tempat untuk kami tinggal," tandasnya.

Ketua RT 07 RW 01 Bendan Ngisor Sugito mengatakan, spanduk itu dipasang oleh warga pada Minggu (3/8/2025).

Pemasangan spanduk pengusiran itu dilakukan setelah dilakukan musyawarah oleh warga.

"Bukan saya yang mengizinkan atau tidak, pemasangan spanduk itu tindak lanjut dari petisi warga. Jadi ini kehendak mereka," kata Sugito, Senin.

Adapun dokumen petisi penolakan warga yang diperlihatkan Sugito terdiri dari lima lembar yang ditandatangani Sugito dan Ketua RW 1 Bendan Ngisor, Subroto bersama 22 warga lainnya.

Baca juga: Aksinya Viral, Ini Sosok Bidan di Sumbar Nekat Berenang Seberangi Sungai demi Pasien, Jembatan Putus

Ada delapan catatan warga mengenai perilaku Juladi dalam dokumen per 3 Agustus 2025 itu.

Di antaranya tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar, membakar sampah sembarangan, membiarkan anjingnya berkeliaran, melakukan pencemaran nama baik hingga pengancaman.

Atas alasan itu, warga meminta Juladi pindah dari desa tersebut.

AKSES JALAN DITUTUP - (Dari kanan ke kiri) Juladi perekam video saat bertemu dengan  Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto dan tangkap layar video viral murid SD terpaksa lewat sungai ke sekolah karena jalan ditutup tetangga.
AKSES JALAN DITUTUP - (Dari kanan ke kiri) Juladi perekam video saat bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto dan tangkap layar video viral murid SD terpaksa lewat sungai ke sekolah karena jalan ditutup tetangga. (Kolase: Kanal YouTube TribunJateng dan Instagram @im.semarang_official)

"Warga menolak yang bersangkutan tinggal di situ karena beberapa alasan. Seperti ada peliharaan anjing yang diliarkan dan persoalan sampah," terangnya.

Anak Sekolah Lewat Sungai

Sebuah video yang memperlihatkan siswi SD menyusuri aliran sungai demi bisa ke sekolah, viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved