Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Viral

Kronologi Wanita di Lumajang Tewas setelah Nonton Sound Horeg, Keluarga Tak Menuntut Penyelenggara

Karnaval perayaan HUT RI di Lumajang berujung duka, Anik Mutmainah meninggal usai menonton sound horeg. Keluarga tak menuntut penyelenggara

Istimewa/TribunJatim.com
SOUND HOREG - Owner sound horeg Blizzard Audio Malang, Devid Stevan bersama Pemkab Malang mengukur intensitas suara yang dikeluarkan sound system di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/7/2024). Karnaval sound horeg di Lumajang mengakibatkan wanita meninggal pada Sabtu (2/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur meninggal setelah menonton karnaval sound horeg pada Sabtu (2/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB .

Karnaval tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80 yang digelar sejak Sabtu siang hingga sore.

Anik menonton sound horeg pada sore hari dan sempat merekamnya menggunakan ponsel.

Selang beberapa menit kemudian, Anik jatuh tak sadarkan diri dan dievakuasi ke RSUD Pasirian.

Petugas rumah sakit menyatakan korban tiba dalam keadaan lemas dan tidak responsif.

Penyebab kematian belum bisa dipastikan, karena diperlukan pemeriksaan forensik lebih lanjut.

Karnaval sound horeg semakin masif digelar di sejumlah wilayah di Jawa Timur menjelang HUT Kemerdekaan RI.

Sound horeg merupakan pertunjukan audio ekstrem yang memanfaatkan speaker berdaya besar, biasanya ditumpangkan di atas kendaraan seperti truk atau pikap.

Istilah horeg berasal dari bahasa Jawa, yang secara harfiah berarti bergetar, merujuk pada sensasi fisik yang ditimbulkan oleh gelombang suara.

Pihak keluarga telah mengikhlaskan meninggalnya Anik dan tidak akan menuntut penyelenggara.

Suami korban, Mujiarto, menjelaskan Anik tak memiliki riwayat jantung.

"Saat nonton sound saat itu sempat merekam video dan diupload di Facebook, senang saat itu (melihat karnaval). Sebelumnya kondisi istri saya sehat bugar," paparnya, Senin (4/8/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

Masih terjadi pro dan kontra terkait penyelenggaraan sound horeg di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

Baca juga: Polemik Sound Horeg, Pemprov Jatim Terbitkan Aturan Khusus, Emil Dardak: Hiburan Harus Sesuai Aturan

Warga yang menolak menganggap kegiatan ini merugikan karena merusak genteng hingga kaca rumah.

Sedangkan warga yang pro menilai sound horeg berdampak pada roda perekonomian karena banyak UMKM.

Dokter RSUD Pasirian, dr Yessika, mengaku tak dapat berspekulasi terkait penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil pemeriksaan forensik.

"Saat tiba di IGD, pasien sudah dinyatakan meninggal."

"Pasien sudah mengalami henti jantung dan henti napas," ucapnya, Minggu (3/8/2025).

Petugas medis telah memberikan pertolongan pertama tapi tak ada respon.

"Kami sempat berikan pertolongan hidup dasar, tapi pasien tidak memberikan refleks kehidupan," imbuhnya.

Baca juga: Sound Horeg Berubah Nama Jadi Sound Karnaval Indonesia Lewat Deklarasi Para Owner di Malang

Jenazah telah dimakamkan di TPU Desa Selok Awar-awar Lumajang.

Menanggapi insiden ini, Bupati Lumajang, Indah Amperawati akan mengkaji regulasi batasan volume suara pada sound horeg.

Aparat kepolisian hingga tokoh masyarakat dilibatkan dalam mengkaji regulasi volume sound horeg.

“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar tragedi seperti ini tidak terulang. Volume suara harus dibatasi. Kita punya fatwa MUI Jatim sebagai rujukan, dan ini akan kami bahas bersama pihak kepolisian. Setiap perizinan ke depan harus lebih ketat,” tandasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul BREAKING NEWS : Wanita di Lumajang Tewas usai Saksikan Karnaval Sound, Bupati Ambil Sikap

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Erwin Wicaksono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved