Senin, 29 September 2025

Cerita Pedagang Tertipu Umrah, Hanya Diberangkatkan sampai Malaysia, 54 Orang Jadi Korban

54 pedagang di Pasar Pasar Aur Kuning, Kota Bukittinggi tertipu perjalanan umrah, mereka hanya diberangkatkan sampai Malaysia.

TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
PENIPUAN PERJALANAN UMRAH - Konferensi pers bersama korban penipuan perjalanan umrah di Aula Universitas Muhammadiyah Sumbar, Minggu (3/8/2025). Korban penipuan perjalanan umrah, Zulmi sebut terduga pelaku menjanjikan perjalanan umrah, namun hanya sampai ke Malaysia, Minggu (3/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 54 pedagang di Pasar Aur Kuning, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, tertipu perjalanan umrah oleh rekan sesama pedagang.

Umrah merupakan ibadah dalam agama Islam yang mirip dengan haji, namun lebih ringkas dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tidak seperti haji yang hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah.

Seorang pedagang berinisial W (50) diduga menjadi dalang penipuan terhadap puluhan pedagang di Pasar Aur Kuning.

Satu di antara pedagang yang menjadi korban yakni Zulmi. Ia berangkat bersama 24 kerabatnya pada 10 September 2024 lalu.

Terduga pelaku mengatakan, rombongan akan transit di Malaysia selama satu malam, sebelum melanjutkan perjalanan umrah ke Mekah.

Namun, hingga hari ketiga tak ada tanda-tanda mereka akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

"Setelah tiga malam berada di Malaysia, rombongan mulai merasa curiga karena tidak ada tanda-tanda keberangkatan lanjutan," kata Zulmi, Minggu (3/8/2025), dikutip dari TribunPadang.com.

Selain itu, pihak biro mulai memberikan alasan yang tidak konsisten dan tidak meyakinkan.

Sampai hari ke-8, mereka tak kunjung mendapat kepastian. Rombongan akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

Keputusan itu diambil lantaran keuangan mereka sudah menepis. Sebab selama di Malaysia mereka hidup dengan uang pribadi.

Pihak biro hanya menanggung akomodasi selama tiga hari pertama.

Baca juga: Soal RUU Haji dan Umrah, Amphuri Desak Regulasi Adil, Proporsional, dan Berpihak pada Jemaah

"Total kami di Malaysia itu delapan hari, pihak travel hanya menanggung kami selama tiga hari, sisanya kami hidup di Malaysia dengan biaya sendiri," ungkapnya.

Selama berada di Malaysia, rombongan juga beberapa kali diberi alasan yang berubah-ubah terkait kendala perjalanan ke Tanah Suci.

Satu di antaranya, alasan tiket ke Arab Saudi telah habis dan dana keberangkatan telah digunakan.

"Pertama alasannya kami kehabisan tiket untuk ke Arab Saudi, tapi sudah beberapa hari tidak ada kejelasan, mereka juga bilang uangnya habis," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan