Banjir di Denpasar Bali
8 Pedagang Pasar Kumbasari Denpasar Jadi Korban Banjir, 1 Orang Meninggal
Satu orang pedagang di Pasar Kumbasari Denpasar, Bali ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa banjir apda Rabu (10/9/2025) dini hari
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah titik di Kota Denpasar, Bali terdampak banjir yang disebabkan oleh hujan sejak Selasa hingga Rabu (9-10/9/2025).
Ada tujuh titik paling parah terdampak banjir, yakni Kesiman Kertalangu, Padangsambian Kaja, Pura Demak, Panjer, Pemogan dan Sidakarya, dan Pasar Kumbasari.
Salah satu titik yang terkena banjir adalah Pasar Kumbasari, Denpasar.
Pasar Kumbasari terletak di Denpasar Barat yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Pantai Kuta.
Pantauan di lokasi, lantai satu Pasar Kumbasari nyaris terendam oleh air.
Saat banjir datang, puluhan pedagang dari lantai satu harus berlarian menyelamatkan diri karena air tiba-tiba meluap hingga setengah meter di atas jembatan.
Made Merti (40) seorang pedagang menuturkan, air datang begitu cepat karena tembok pembatas jebol.
“Sekitar pukul 03.00 Wita air tiba-tiba besar, tembok jebol. Semua pedagang lari ke lantai tiga, barang sudah tidak kepikiran, hanya selamatkan diri,” ujarnya.
Dalam kejadian ini, delapan pedagang jadi korban.
Demikian yang disampaikan Direktur Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata alias Gus Kowi.
Dari delapan orang tersebut, empat orang selamat dengan kondisi tubuh alami luka-luka.
Baca juga: Banjir Terjang Denpasar Bali, Wali Kota Siapkan Status Darurat Bencana
Mengutip Tribun-Bali.com, keempat orang tersebut yakni Ni Nengah Suriati, Iluh Sri, Suwarni (Bu Didik), dan Made Suwerni, yang kini dirawat di RSUD Wangaya.
Sementara satu orang bernama Ni Wayan Lenyod meninggal dunia dan jasadnya ditemukan di Dam Estuari.
Dam Estuari merupakan bendungan yang dibangun di wilayah estuari, yakni perairan pesisir yang bersifat semi tertutup atau tempat air laut dan air tawar dari sungai bercampur.
Sementara tiga korban lainnya yang bernama Made Suwitri, Ni Ketut Merta, dan Ni Nyoman Deloh hanyut dan belum ditemukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.