Senin, 29 September 2025

Dedi Mulyadi Pimpin Jabar

Didemo gegara Larang Study Tour, Dedi Mulyadi Tegas Bedakan dengan Piknik

Usai didemo sopir bus pariwisata, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tegas bedakan antara makna piknik dengan study tour, Senin (28/2/2025).

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
Kolase TribunJabar/Nazmi Abdurrahman | Hilman Kamaludin
LARANGAN STUDY TOUR - (KIRI) Sejumlah sopir, kernet bus dan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat, melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, pada Senin (21/7/2025). (KANAN) Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat memberikan keterangan di Rindam III Siliwangi, Jumat (2/5/2025). Para pengunjuk rasa ingin bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM) agar larangan studi tur dicabut. Dedi Mulyadi beri penjelasan. 

"Jadi lebih pada studi analisis, kemudian kunjungan kerja ke industri, itu sebenarnya analisis studi," sambungnya.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menilai bahwa dengan adanya demo oleh para pelaku usaha pariwisata ini menandakan terdapat penyimpangan dalam kegiatan study tour yang dilakukan selama ini.

Dedi Mulyadi menyebut praktik study tour tidak sesuai dengan maknanya.

Sebagaimana diketahui, kerap dijumpai rombongan siswa sekolah yang melakukan study tour untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di luar kota.

"Sekarang ini dengan adanya demo pekerja pariwisata dan pengelola bus pariwisata, serta para pengelola travel pariwisata itu menunjukkan bahwa study tour yang dilaksanakan selama ini adalah bertentangan dengan kalimat study tour-nya, dan itu pembodohan publik," ungkap Dedi Mulyadi.

"Saya tidak boleh sekolah-sekolah di Jawa Barat membodohi siswa dan orang tuanya, itu tegas saya," lanjutnya.

Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kegiatan study tour sebenarnya cukup dilakukan di dalam kota sekolah masing-masing.

Pasalnya, ucap Dedi Mulyadi, fasilitas di wilayah masing-masing telah memadai untuk digunakan study tour siswa.

"Iya tapi pada praktiknya penyimpangan, kan sebenarnya kalau melakukan study bisa di dalam kotanya. Lab di puskesmas ada, di rumah sakit ada, anak-anak jurusan biologi untuk menggunakan lab menganalisis mikroorganisme, menganalisis mikroba, virus, tinggal ke rumah sakit," kata Dedi Mulyadi.

"(Study tour) cukup di daerahnya masing-masing, di kabupatennya masing-masing cukup, enggak usah keluar karena apa, di setiap kabupaten lab sudah lengkap, di setiap kabupaten sudah ada sawah, di setiap kota juga ada areal-areal yang bisa menjadi basic penelitian," imbuhnya.

Dedi Mulyadi pun tak segan mengancam akan mencopot kepala sekolah yang masih nekat menyelenggarakan study tour.

"Kepala sekolahnya saya copot," tegas KDM.

Selain itu, Dedi Mulyadi menekankan perbedaan antara piknik dengan study tour.

"Bukan pencabutan larangan study tour, orang yang kalau mau piknik jangan dikaitkan dengan pelajaran, ya piknik aja terbuka," ujar Dedi Mulyadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), piknik adalah bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang dengan membawa bekal makanan dan sebagainya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan