Berita Populer Hari Ini
5 Populer Regional: Sosok Pembunuh Driver Ojol Sevi - KDM Ancam Copot Kepsek yang Nekat Study Tour
Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai driver ojol dibunuh hingga KDM ancam copot kepsek.
Mustamil akhirnya tewas setelah diduga diserang dengan senjata tajam.
Sang istri, Dewi, menyaksikan semuanya sambil menggendong anaknya, tak menyangka suaminya akan pulang tinggal nama.
Insiden memilukan terjadi di Jalan Perindustrian 2, Sukarami, Kota Palembang
Korban sempat dibawa ke RSUD Bhayangkara Palembang, namun nyawanya tidak tertolong.
Istri korban, Dewi, menceritakan kronologi peristiwa tragis yang merenggut nyawa suaminya.
“Saat itu suami saya mau buka dagangan. Tapi tempatnya dipakai tidur gelandangan, jadi dibanguninlah sama suami saya,” ujar Dewi dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di ruang jenazah RSUD
Setelah dibangunkan, gelandangan tersebut marah dan diduga langsung menyerang korban.
Menurut Dewi, pelaku bahkan mengeluarkan senjata tajam saat pertikaian terjadi.
“Gelandangan itu langsung mendorong dan marah. Dia keluarin pisau,” ucapnya.
Mustamil dan pelaku sempat terlibat perkelahian. Korban dikabarkan terjatuh dua kali dan mengalami kejang-kejang sebelum tak sadarkan diri.
5. Ancaman Dedi Mulyadi bagi Kepala Sekolah Jika Nekat Study Tour: Tak Boleh Membodohi Siswa

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melayangkan ancaman kepada kepala sekolah di Jabar jika nekat melaksanakan study tour.
Dedi menyebut penyelenggaraan study tour bisa dilakukan di masing-masing wilayah, tanpa harus keluar kota.
Karena itu, apabila ada kepala sekolah yang nekat melakukan study tour keluar kota, maka akan dicopot dari jabatannya.
"Cukup di daerahnya masing-masing. Karena di setiap kabupaten, lab sudah ada, sudah lengkap."
"Tiap kabupaten ada sawah, setiap kota juga ada area penelitian," kata Dedi di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (28/7/2025), dilansir Kompas.com.
"Jadi, kalau ada yang tetap melakukan, sanksi kepala sekolahnya saya copot," tegas Dedi.
Ia pun menilai, selama ini banyak sekolah menyalahgunakan istilah study tour dengan mengemasnya sebagai kegiatan wisata.
Karena itu, Dedi beranggapan pelaksanaan study tour selama ini bertentangan dengan makna sebenarnya.
Menurutnya, itu sama saja seperti pembodohan publik.
"Dengan adanya demo pekerja pariwisata, pengelola bus pariwisata, dan pengusaha travel, itu menunjukkan study tour yang dilaksanakan selama ini bertentangan dengan makna sebenarnya."
"Itu pembodohan publik. Makanya, tidak boleh sekolah-sekolah di Jawa Barat membodohi siswa dan orang tuanya," jelas Dedi.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Berita Populer Hari Ini
5 Populer Regional: Gempa M 4,9 Bekasi - Santri Tewas Sambil Peluk Al-Quran usai Ditikam Teman |
---|
5 Populer Regional: Kopda Bazarsah Divonis Mati - Siswa SD Bunuh Teman di Muratara Sumsel |
---|
5 Populer Regional: Pesta Miras di Acara Sound Horeg Berujung Maut - Bu Kades Terjerat Korupsi |
---|
5 Populer Nasional: PBNU Pertanyakan Anggaran Sekolah Gratis, Oegroseno Semprot Bareskrim |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.