Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
4 Hal yang Diungkap Polisi soal Tragedi Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi yang Tewaskan 3 Orang
Sederet fakta yang diungkap polisi soal tragedi maut di pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wabup Garut Putri Karlina, (18/7).
TRIBUNNEWS.COM - Berikut sederet fakta terkait tragedi dalam rangkaian acara pesta pernikahan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Maulana Akbar Ahmad Habibie dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Maulana Akbar atau akrab disapa sebagai Maula adalah anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sementara putri sulung dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.
Maula Akbar dan Putri Karlina resmi menjadi sepasang suami istri setelah melangsungkan akad pernikahan di kawasan Pendopo Garut, Jabar, pada Rabu (16/7/2025) lalu.
Dalam rangka perayaan pernikahan, Maula Akbar dan Putri Karlina pun mengadakan pesta rakyat.
Salah satu agendanya yaitu acara makan gratis.
Namun, acara yang diharapkan berjalan dengan lancar guna merayakan hari bahagia pasangan pengantin bersama masyarakat setempat justru tidak berlangsung kondusif hingga menjadi peristiwa nahas.
Sejumlah 3 orang termasuk anak-anak dan polisi tewas akibat terjadi desak-desakan warga yang berebut makan gratis.
Sementara itu, 26 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam tragedi yang terjadi di gerbang masuk kawasan Pendopo Garut pada Jumat (18/7/2025) ini.
Para korban berjatuhan hingga terinjak-injak dan terhimpit massa yang memadati lokasi.
Adapun, 3 korban meninggal dunia dalam kejadian ini antara lain:
- Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
- Dewi Jubaedah (61), ber-KTP Jakarta Utara.
- Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.
Baca juga: Sah Dinikahi Anak Dedi Mulyadi, Wabup Garut Putri Karlina Akui Sempat Tak Ingin Dipestakan
4 Pernyataan Polisi
Simak hal-hal yang diungkapkan pihak kepolisian tentang kasus kerumunan maut dalam pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi berikut ini:
1. Keberadaan KDM saat Kejadian
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan bahwa Dedi Mulyadi tidak sedang berada tempat kejadian perkara (TKP) pada saat tragedi berlangsung.
Bahkan, pria yang akrab disapa sebagai Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu disebut sedang tidak berada di Garut.
Sebelumnya, ucap Hendra, salah satu korban luka tengah dirawat di RSUD dr Slamet Garut bernama Syifa sempat mengira KDM ada di lokasi Pendopo Garut.
"Ya mohon maaf, setelah diklarifikasi sesungguhnya KDM pada Jumat (18/7/2025) pukul 13.00 WIB, perjalanan menuju Trans Studio dan tidak dalam posisi di Garut," ujar Hendra, Selasa (22/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
"Syifa dan korban lainnya juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan KDM dan Kapolda Jabar saat berada di RSUD Garut," sambungnya.
2. Periksa 11 Saksi
Polisi juga telah memeriksa berbagai pihak yang berkaitan dengan acara berujung tragedi maut ini.
Hingga Senin (21/7/2025), Polres Garut telah memeriksa 11 saksi.
Untuk diketahui, penanganan kasus tersebut kini diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar.
"Rencana tindak lanjut dari pemeriksaan ialah membuat surat undangan klarifikasi ke Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima anggota polisi, Kasatpol PP, GP WO (wedding organizer), NAW WO, vendor Megunesia, orang tua korban, dan warga sekitar TKP," ungkap Hendra.
3. Investigasi Ulang
Hendra sebelumnya juga menyatakan bahwa polisi akan melakukan olah TKP.
Sebab, menurut Hendra, banyak informasi simpang siur di tengah masyarakat.
Polisi, ungkap Hendra, telah memeriksa TKP dan akan melakukannya lagi guna mencari titik terang penyebab kasus ini.
"Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas data informasi awal," sebut Hendra, Minggu (20/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
"Nanti ini akan kami lakukan investigasi ulang dan kami akan tahu dan disampaikan nanti," imbuhnya.
Hendra menegaskan bahwa seluruh pihak akan diperiksa atas dugaan kelalaian.
4. Polisi Gugur
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan beserta jajaran Polres Garut berziarah ke makam Bripka Cecep yang menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi.
"Kami kehilangan sosok Bhayangkara sejati. Almarhum gugur saat melayani dan melindungi masyarakat. Kehadirannya tidak akan kami lupakan, dan pengabdiannya akan menjadi teladan," tutur Rudi saat bertakziah ke rumah korban, Sabtu (19/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
Setelah mengunjungi kediaman Bripka Cecep di Perum Guntur Residen, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, selanjutnya rombongan berziarah ke makam korban.
"Kami akan terus mengenang perjuangan dan loyalitas almarhum. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucap Rudi.
Sebelumnya, Rudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) untuk anggota Polri yang gugur.
Rudi mengaku telah berkomunikasi dengan Mabes Polri agar mendiang Bripka Cecep diberikan kenaikan pangkan anumerta.
"Beliau gugur dalam tugas setelah menolong seorang anak kecil ke ambulans. Saat itu beliau mendadak lemas, pingsan, dan akhirnya meninggal dunia," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polda Jabar Klarifikasi Keberadaan KDM saat Tragedi Pesta Rakyat di Garut, 11 Saksi Telah Diperiksa
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama/Sidqi Al Ghifari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.