Minggu, 5 Oktober 2025

Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Tinjau Langsung Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar turun langsung ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra
PEMADAM KEBAKARAN HUTAN - Petugas gabungan sedang melakukan pemadaman api yang membakar lahan di Kelurahan Bagan Keladi, Dumai Barat, Rabu (9/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar bersama jajaran lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kepala BNPB, turun langsung ke lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau.

Kunjungan ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah dalam mempercepat penanganan karhutla secara terpadu.

Sulaiman menegaskan bahwa patroli pencegahan karhutla terus diperkuat melalui Patroli Terpadu yang melibatkan Manggala Agni, TNI, POLRI, dan Masyarakat Peduli Api (MPA). 

Patroli aktif dilakukan di 9 posko desa di sejumlah kabupaten/kota seperti Bengkalis, Dumai, Indragiri Hilir, Kampar, Kepulauan Meranti, Pelalawan, dan Siak. Selain itu, patroli mandiri juga berlangsung di 19 desa lainnya.

“Kondisi iklim dan cuaca di Provinsi Riau saat ini meminta perhatian kita bersama,” ujar Sulaiman, dalam keterangannya, Senin (21/7/2025).

Dia menekankan pentingnya kesiapsiagaan serta sinergi lintas sektor untuk mengantisipasi potensi kebakaran yang lebih luas.

Langkah mitigasi juga dilakukan melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang telah digelar sebanyak 14 sortie dengan penyemaian 12.600 kg NaCl di wilayah awan. 

Operasi ini didukung oleh BNPB, BMKG, serta mitra swasta dan dilaksanakan tidak hanya di Riau, tetapi juga di sejumlah provinsi rawan seperti Sumatera Selatan, Jambi, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.

Sementara itu, Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan Dwi Januanto Nugroho menyatakan kondisi asap di Riau mengalami perbaikan.

“Dari pantauan Satelit Himawari hasil analisis BMKG, memang sempat terdeteksi asap lintas batas pada 19 Juli 2025, terutama di wilayah Kabupaten Rokan Hilir. Namun, per 20 Juli 2025 asap lintas batas tersebut sudah tidak terdeteksi,” jelasnya.

Dwi menjelaskan bahwa faktor angin dari tenggara dan barat daya ke arah barat laut dan timur laut membuat wilayah Riau rawan terhadap potensi asap lintas batas, terutama di musim kemarau.

Dalam hal penanganan darurat, 120 personel Manggala Agni telah dikerahkan dari berbagai Balai Pengendalian Karhutla Wilayah Sumatera. 

Termasuk di antaranya dari Daops Dumai, Siak, Rengat, Pekanbaru, serta bantuan tambahan dari Jambi dan Sumatera Selatan.

Berdasarkan data SiPongi Kementerian Kehutanan per 20 Juli 2025, tercatat 4.449 hotspot di Riau, dengan sebaran tertinggi di Rokan Hilir (1.767 titik), Rokan Hulu (1.114 titik), dan Dumai (333 titik).

Jumlah terbanyak tercatat sepanjang Juli, yakni mencapai 3.031 titik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved