Warga KTP Jakarta Tewas di Pesta Nikahan Anak Dedi Mulyadi, Tetangga Sempat Kira Dewi Terlilit Utang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga yang didominasi ibu-ibu berkumpul di depan rumah berwarna krem yang terdapat enam kontrakan di Jalan Lontar II Nomor 46, RT 009 RW 04, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (19/7/2025).

Salah satu unit kontrakan di rumah tersebut ternyata pernah ditempati oleh Dewi Jubaedah.

Perempuan berusia 61 tahun itu adalah korban tewas dalam rangkaian pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025).

Tak ada bendera kuning yang biasa digunakan untuk memberikan pertanda duka di rumah kontrakan tersebut.

Ternyata, Dewi sudah lama tidak tinggal di kontrakan tersebut. 

Ia sudah pindah ke kampung halamannya di Garut, Jawa Barat sejak 2020 silam, namun masih memiliki alamat KTP di Jakarta Utara.

"Iya bener dulu tinggal di sini, waktu pas covid dulu (pindah), terus diizinkan lah, sama yang punya rumah ini, ibu ini (buat KTP) pakai alamat rumah di sini," kata Siti Khodijah (48) tetangga kontrakan Dewi kepada wartawan, Sabtu (19/7/2025).

Seingat wanita yang akrab dipanggil Ijah itu, Dewi tinggal di kontrakan satu petak yang hanya berukuran sekitar 3x3 meter itu sejak 2015 lalu.

Awalnya, Dewi ikut bersama saudaranya untuk berjualan lontong Padang tak jauh dari kontrakan itu. 

Hingga akhirnya dia memutuskan tinggal di kontrakan tersebut dengan membayar Rp500 ribu per bulannya.

Di dalam kontrakan yang kecil itu, Dewi disebut tinggal bersama suaminya Afrizal Sikumbang, dan dua anaknya bernama Hendrik dan Asep. 

Sedangkan satu anak lainnya bernama Mia tak tinggal bersama lantaran sudah menikah dan tinggal bersama suaminya di kawasan Mangga Besar, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kesaksian Warga saat Bocah 8 Tahun Jadi Korban Tewas Tragedi Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Singkat cerita, Dewi dan keluarganya pindah dari kontrakan tersebut. 

Namun demikian, Ijah mengaku masih sering berkomunikasi dengan Dewi,

Apalagi namanya saat itu masih terdaftar dalam penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.