Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Tragedi Maut Pesta Nikahan Anak Dedi Mulyadi Diusut Polisi, KDM Kooperatif, Diambil Alih Polda Jabar
Polisi akan melakukan pendalaman dan investigasi untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab kericuhan pernikahan anak Dedi Mulyadi.
TRIBUNNEWS.COM - Insiden maut pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, diusut pihak kepolisian.
Acara makan gratis yang menewaskan tiga orang itu, merupakan rangkaian dari pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi.
Pesta rakyat tersebut digelar di kawasan Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025).
Tiga orang meninggal dunia setelah terjadi insiden desak-desakan saat mengantre makan gratis.
Korban terdiri dari dua warga sipil, Vania Aprilia (8) dan Dewi Jubaedah (61), serta satu anggota kepolisian Polres Garut bernama Bripka Cecep Saeful Bahri (39).
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, memastikan akan melakukan pendalaman dan investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
Adapun hasil evaluasi internal menunjukkan bahwa pengamanan kegiatan telah dilakukan sesuai prosedur standar (SOP).
Rudi menyampaikan, pengamanan melibatkan 404 personel gabungan yang telah di-briefing dan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi hari.
Terkait kemungkinan adanya unsur kelalaian, Rudi menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan menyeluruh.
"Dalam hal ini Polres Garut mendapat permintaan dari Pemerintah Kabupaten Garut untuk mengamankan rangkaian kegiatan."
"Prosedur perizinan, perkiraan potensi gangguan, serta rencana penanggulangannya sudah disusun," ujarnya, Jumat, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Sosok Irjen Rudi, Kapolda Jabar Usut Kasus 3 Tewas di Nikahan Anak Dedi Mulyadi dan Irjen Karyoto
Dedi Mulyadi akan Kooperatif
Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengaku tak masalah jika anak dan menantunya diperiksa Polisi, terkait peristiwa pesta rakyat berujung maut di Garut itu.
Polres Garut diketahui tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, Jumat.
“Iya, saya orang yang ingin selalu terbuka. Setiap problem (masalah) yang terjadi yang itu menjadi peristiwa hukum, saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar, lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif,” kata Dedi, Sabtu (19/7/2025), dilansir TribunJabar.id.
Dedi Mulyadi menyatakan akan bersikap kooperatif, jika nantinya polisi melakukan pemanggilan terhadap Maula Akbar dan Putri Karlina.
“Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar,” tegasnya.
Kasus Diambil Alih Polda Jabar
Polda Jawa Barat resmi mengambil alih proses penyelidikan tragedi yang terjadi di pernikahan anak Dedi Mulyadi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan penanganan kasus yang sebelumnya berada di bawah Polres Garut kini resmi ditingkatkan ke Polda Jabar.
"Tadi malam, Pak Kapolda (Irjen Pol Rudi Setiawan) menyimpulkan bahwa untuk kasus ini, akan kita angkat ke Polda Jawa Barat," jelas Hendra saat ditemui di rumah salah satu korban meninggal dunia, Sabtu, masih dari TribunJabar.id.
Hendra juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan olah TKP ulang pada Sabtu (19/7/2025).
Meskipun olah TKP telah dilakukan pada malam sebelumnya, tapi waktu yang terbatas dan kondisi gelap membuat hasilnya belum maksimal.
Dalam olah TKP lanjutan ini, Polda Jabar akan melibatkan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum serta pejabat utama (PJU) lainnya untuk memastikan setiap detail kejadian terungkap dengan jelas.
Baca juga: Nestapa Mela Puri, Anaknya Tewas Rebutan Nasi Gratis di Pesta Dedi Mulyadi

Kronologi Menurut Polisi
Hendra menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat pihak keluarga pengantin membagikan 5.000 paket makanan gratis kepada masyarakat.
Penyelenggaraan kegiatan ini dipercayakan kepada sebuah event organizer (EO) yang bekerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan aparat kepolisian.
"Masyarakat itu mengantre di luar daripada pintu-pintu Pendopo."
"Pengaturan dari EO awalnya membatasi jumlah yang masuk, tapi ternyata masyarakat yang datang dari luar jauh lebih banyak," ungkapnya, Sabtu.
Karena keterbatasan ruang dan akses masuk, kerumunan semakin padat.
Ketika akses akhirnya dibuka, massa dari luar langsung mendorong masuk, menyebabkan kekacauan yang berujung pada jatuhnya korban.
Berdasarkan keterangan Hendra, insiden ini diduga adanya fenomena "bottleneck" atau penyempitan akses masuk yang tidak seimbang dengan jumlah massa.
"Korban mengalami sesak napas dan terinjak-injak."
"Umumnya luka di bagian kaki, paha, dan pinggang. Itu karena posisi korban sudah terjatuh lalu terinjak dari belakang," paparnya.
Santunan Rp250 Juta
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan empati mendalam terhadap para korban insiden tragis yang terjadi dalam acara resepsi pernikahan anaknya.
Dedi langsung mendatangi RSUD dr. Slamet Garut untuk menjenguk para korban yang sedang menjalani perawatan medis, Jumat.
Baca juga: Putri Karlina Bersimpuh Depan Ibu Korban Tragedi Nikahan Anak Dedi Mulyadi, Minta Maaf dan Menangis
Setelah memantau langsung kondisi para pasien yang tengah dirawat, Dedi mengabarkan bahwa kesehatan mereka mulai menunjukkan tanda-tanda positif.
Dedi menyebut, sebagian besar korban datang bukan atas undangan resmi, melainkan karena tertarik melihat keramaian di lokasi.
"Sekarang sudah berangsur membaik. Banyak yang datang ke lokasi bukan karena diundang, tapi ikut kerumunan setelah melihat keramaian," ujarnya saat ditemui di RSUD dr Slamet, Jumat, dilansir TribunJabar.id.
Dedi juga menginformasikan, saat itu masih terdapat delapan orang korban yang dirawat di rumah sakit.
Dedi menegaskan, seluruh biaya pengobatan mereka ditanggung dari kantong pribadinya, tanpa melibatkan anggaran daerah.
"Yang dirawat tadi sudah saya bantu secara langsung, masing-masing Rp10 juta karena mereka tidak bisa bekerja. Biaya rumah sakit saya tanggung penuh," ungkapnya.
Selain itu, Dedi juga membantu keluarga dari tiga korban meninggal dunia dengan menyalurkan santunan dengan total Rp250 juta.
Santunan itu berasal dari kontribusi dua pihak, yaitu Rp100 juta dari pasangan pengantin dan Rp150 juta dari Dedi Mulyadi.
"Anak-anak korban juga saya jadikan anak asuh."
"Semua kebutuhan hidup dan pendidikan saya tanggung."
"Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin masuk AKPOL, semuanya akan saya dukung," jelasnya.
Baca juga: Pengamat: karena Ada Korban Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Harus Ada Tersangka

Sosok Maula Akbar dan Putri Karlina
Maula Akbar merupakan anak sulung Dedi Mulyadi yang menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat.
Sementara, Putri Karlina adalah Wakil Bupati Garut (Wabup Garut).
Putri Karlina yang lahir pada 14 Maret 1993, dinikahi Maula Akbar kelahiran 3 November 1999.
Putri Karlina diketahui pernah menikah dan memiliki tiga anak dari pernikahan sebelumnya.
Sedangkan Maula Akbar berstatus bujangan.
Putri Karlina mengungkap awal mula kedekatannya tak lepas dari peran Dedi Mulyadi yang memperkenalkan dirinya dengan Maula Akbar.
Kisah cinta mereka berawal sejak Putri Karlina aktif berkampanye dalam kontestasi Pilkada Garut 2024 lalu.
Kedekatan keduanya pun diketahui oleh pihak keluarga.
Maula Akbar sempat mengunggah momen Dedi Mulyadi bertemu dengan orang tua Putri Karlina di Jakarta.
Adapun Putri Karlina merupakan anak sulung Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.
Maula Akbar sebelumnya melamar Putri Karlina saat menonton pertandingan Persib Bandung melawan Barito Putra Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (9/5/2025).
Acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina telah digelar di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat, pada Rabu (16/7/2025) lalu.
Akad nikah keduanya dilaksanakan pada Rabu pukul 13.00 WIB.
Kemudian, resepsi pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina digelar pukul 19.30 WIB hingga 22.30 WIB.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kapolda Jabar Turun Langsung Investigasi Tragedi Maut di Nikahan Anak KDM dan Wabup Garut
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama/Salma Dinda Regina/Sidqi Al Ghifari/Hilda Rubiah/Nazmi Abdurrahman/Muhamad Nandri Prilatama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.