Selasa, 7 Oktober 2025

Dari Tanam Bawang Menuju Mandiri Pangan: Jaga Desa, Gerakan Ekonomi Baru dari Banten

Program Jaga Desa di Banten garapan Kejaksaan Agung dan Kitabisa berdayakan petani bawang. Atasi pasar, dukung ketahanan pangan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Glery Lazuardi
ISTIMEWA
PROGRAM JAGA DESA - Plt. Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Banten, Aditya Rakatama, saat ditemui di sela Rapat Tindak Lanjut Program Jaga Desa, Rabu (16/7/2025). Di tengah ketidakpastian pasar dan lahan pertanian yang makin terdesak pembangunan, para petani di Banten kini punya harapan baru yakni gerakan bernama Jaga Desa, sebuah program pemberdayaan desa berbasis ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Kejaksaan Agung, dan kini mulai bergerak nyata di Provinsi Banten. 

"Fungsi kami bukan mengatur apa yang ditanam, tapi memastikan prosesnya bersih dan tujuannya tepat—untuk kesejahteraan rakyat desa," tegas Aditya.

Program ini juga tak berdiri sendiri. Setelah kesiapan lahan diverifikasi oleh masing-masing pemkab, pihak Telkom University akan menguji kesuburan tanah. 

Jika tanah dianggap layak, PT Pupuk Indonesia akan masuk dengan skema distribusi pupuk yang efisien. Semua proses ini dirancang agar tidak ada pemborosan—baik waktu, tenaga, maupun dana.

Tak kalah penting, program ini menjadi peluang pendidikan dan regenerasi petani. Lewat pelatihan digital dan teknologi pertanian presisi, para petani muda dilibatkan, bukan hanya sebagai tenaga kerja tapi sebagai pengelola yang paham pasar dan rantai pasok.

“Pasar sudah ada, pembeli jelas, harga stabil. Sekarang tinggal bagaimana petani bisa bekerja sama antarwilayah. Ini yang ingin kami bangun—bukan sekadar tanam panen, tapi sebuah sistem,” tegas Hartono.V

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved