Senin, 6 Oktober 2025

Penjualan Bayi ke Singapura

Sulitnya Cari Lapangan Pekerjaan Dinilai Jadi Motif Sindikat Perdagangan Bayi di Jabar

Inilah kata pakar hukum dari Universitas Islam Bandung (Unisba) soal sindikat penjualan bayi yang baru dibongkar oleh Polda Jawa Barat

Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama/KOMPAS.COM/AGIE PERMADI
PELAKU PENJUALAN BAYI- Sebanyak 12 pelaku penjualan bayi berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Senin (14/7/2025). Inilah kata pakar hukum dari Universitas Islam Bandung (Unisba) soal sindikat penjualan bayi yang baru dibongkar oleh Polda Jawa Barat 

TRIBUNNEWS.COM - Polda Jawa Barat berhasil membongkar sindikat perdagangan bayi ke Singapura.

Ditreskrimum Polda Jabar menyelamatkan enam bayi dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ini.

Pakar hukum Universitas Islam Bandung (Unisba), Nandang Sambas menuturkan adanya kasus sindikat penjualan bayi ini dipicu oleh banyak faktor.

Ia menuturkan, salah satu faktornya yakni ekonomi.

Sulitnya lapangan pekerjaan atau mencari mata pencaharian dinilai menjadi faktor sindikat TPPO ini beroperasi.

"Akhirnya berbagai macam cara dan peluang langsung dimanfaatkan, salah satunya jual beli bayi,"

"Itu terjadi seolah-olah orang yang mengandung dibantu biaya melahirkan, tapi nanti anaknya diadopsi, modusnya kan begitu," ujarnya saat dihubungi TribunJabar.id, Selasa (15/7/2025).

Selain masalah sosial ekonomi, faktor etika moral dari generasi muda maupun generasi tua akibat pergaulan bebas juga bisa jadi penyebab.

"Nah kondisi ini boleh dikatakan orang sudah tidak lagi berpikir hukum yang ada di kepalanya, tapi bagaimana agar mereka bisa memenuhi kebutuhan," kata Nandang.

Nandang juga menyebutkan, kondisi ekonomi rendah pada orang hamil akibat pergaulan bebas juga jadi sasaran empuk karena mudah tergiur ketika diiming-imingi akan dibantu biaya melahirkan dan bayinya diadopsi.

Hal tersebut merupakan modus lama dari para pelaku.

Baca juga: Awal Mula Terbongkarnya Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura

"Terus modus lain biasanya akan menghapuskan aib atau beban yang selama ini dia tanggung," ucapnya.

Terkait kenapa bayi dijual di Singapura, Nanda menuturkan karena negara tersebut sudah banyak perempuan yang tidak melahirkan.

"Sekarang tinggal bagaimana pengawasan ke luar kok bisa lolos sampai ke Singapura. Nah dikhawatirkan ada persoalan-persoalan di luar pengawasan yang kurang ketat," ujar Nandang.

Ia juga menduga, kasus ini juga melibatkan pihak lain terkait lolosnya penjualan bayi ke luar negeri.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved