Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Autopsi Kedua Juliana Marins: Keluarga Bertaruh Harapan untuk Menguak Kebenaran Tragedi Rinjani
Autopsi kedua Juliana Marins digelar di Brasil. Keluarga ingin mengungkap kebenaran atas tragedi pendakian Gunung Rinjani, Indonesia.
Editor:
Glery Lazuardi
Namun, ia baru berhasil ditemukan dan dievakuasi empat hari kemudian, pada Rabu, 25 Juni.
Kabut tebal, medan curam, dan keterbatasan fasilitas disebut sebagai penyebab keterlambatan penyelamatan.
Pengunjung lain di Taman Nasional Rinjani menyatakan minimnya jalur evakuasi dan ketiadaan informasi keselamatan sebagai faktor risiko besar. Tak ada tali pengaman, tak ada rambu peringatan, dan tak ada prosedur evakuasi cepat yang siap digunakan dalam keadaan darurat.
Reaksi Gubernur NTB: Waktunya Evaluasi Menyeluruh
Menanggapi insiden yang menyita perhatian internasional ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan akan melakukan evaluasi total terhadap tata kelola pendakian di Rinjani.
Fokus utama adalah pembenahan SOP vertical rescue, pengadaan alat keselamatan, serta kemungkinan kerja sama pemanfaatan helikopter untuk misi darurat.
Dalam pertemuan dengan praktisi seperti Disyon Toba (Consina) dan Harry Suliztiarto (Asosiasi Rope Access Indonesia), disepakati bahwa perubahan istilah dari “trekking” ke “mountaineering” harus dilakukan agar wisatawan memahami betapa ekstremnya pendakian di Rinjani.
Selain itu, Harry menyarankan pembentukan tim evakuasi internal TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani) agar tidak hanya mengandalkan SAR sebagai back-up. Ia juga menekankan perlunya pemasangan tali pengaman di jalur berbahaya, dan sosialisasi sistem peringatan dini bagi para pendaki.
Juliana yang Dicintai: Sebuah Nama untuk Jalur Favoritnya
Di Niterói, kota asal Juliana, duka masyarakat menyatu dalam bentuk penghormatan. Wali Kota Rodrigo Nevesmengumumkan bahwa jalur dan titik pandang di Pantai Sossego, tempat favorit Juliana, akan dinamai sesuai namanya.
“Juliana sangat mencintai Niterói. Kami ingin mengenang semangat dan keceriaannya. Semoga Tuhan menghibur dan memberkati keluarganya,” tulis Neves di media sosial.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.