Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Mengapa Evakuasi Juliana Marins dari Jurang di Gunung Rinjani Butuh Waktu Berhari-hari?
Evakuasi Juliana Marins dari jurang Rinjani butuh 5 hari karena cuaca ekstrem dan lokasi jatuh yang curam dan sulit dijangkau.
Pasokan oksigen tipis di ketinggian Rinjani juga menjadi masalah serius. Tim hanya bisa bekerja dalam waktu terbatas untuk mencegah kelelahan atau sesak napas.
Vertical Lifting hingga Jalur Darat ke Rumah Sakit
Pada Rabu (25/6/2025) pukul 13.51 WITA, jenazah Juliana akhirnya berhasil diangkat dari jurang menggunakan metode vertical lifting.
Proses ini dilakukan dengan sistem pulley dan tim pengangkut bergiliran menarik tali dari ketinggian.
Setelah berhasil dievakuasi ke bibir tebing, jenazah ditandu menyusuri jalur curam menuju Posko SAR Sembalun, memakan waktu hampir 6 jam.
Pukul 20.41 WITA, jenazah tiba di Posko dan langsung dibawa dengan ambulans menuju RS Bhayangkara Mataram dengan pengawalan ketat. Jenazah tiba pukul 22.44 WITA dan langsung masuk ruang autopsi.

Warganet Brasil Meradang, Serbu Akun Instagram Basarnas
Tragedi ini tak hanya menyita perhatian di dalam negeri, tapi juga di Brasil. Ribuan komentar muncul di akun Instagram resmi @sar_nasional, menyampaikan kekecewaan atas lambannya evakuasi.
“Butuh waktu lama bagi mereka menolong Juliana. Ini memalukan!” tulis akun @patri******.
“Kami orang Brasil kecewa dengan pemerintah Indonesia,” kata akun lain, @eulo******.
Juliana Marins: Solo Traveler dan Penari Tiang dari Niterói
Juliana dikenal sebagai publicist dan penari tiang profesional yang aktif membagikan perjalanannya ke berbagai negara di Asia, seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina.
Ia memulai pendakian bersama lima wisatawan asing lainnya dengan seorang pemandu lokal. Karena kelelahan, Juliana meminta istirahat. Namun nahas, ia terpeleset dan jatuh ke jurang vulkanik sedalam 600 meter.
Juliana digambarkan sebagai sosok ceria dan pemberani, yang ingin menaklukkan Rinjani sebagai bagian dari perjalanan solo backpacking-nya.
Baca juga: Tragedi Rinjani: Jenazah Pendaki Brasil Juliana Dievakuasi dari Jurang 600 M, Dipulangkan Hari Ini
Pemerintah NTB Tanggung Biaya Pemulangan
Plh Sekda NTB, Lalu Mohammad Faozal, mengatakan jenazah Juliana akan dipulangkan ke Brasil melalui Bali pada Kamis (26/6/2025). Karena tidak ada penerbangan langsung dari Lombok ke Brasil, jenazah diangkut melalui jalur darat ke Denpasar.
“Biaya pemulangan sepenuhnya ditanggung pemerintah provinsi sebagai bentuk tanggung jawab moral dan simpati kepada korban,” ujarnya.
Gubernur NTB Sampaikan Duka dan Evaluasi Prosedur SAR
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan belasungkawa mendalam. Ia juga menyampaikan evaluasi atas kesiapan fasilitas penyelamatan di kawasan wisata alam.
“Kami harus lebih siap dalam prosedur penyelamatan ekstrem, terutama di area wisata berisiko tinggi seperti Rinjani,” tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.