Selasa, 30 September 2025

Mengenal Angkot Pintar yang Digagas Pemkot Bandung: Langganan Rp100 Ribu per Bulan, Naik Sepuasnya

Angkot pintar ini tidak melayani sistem pembayaran tunai, tetapi berlangganan. Penumpang cukup membayar Rp100 ribu per bulan dan bisa kemana saja

Editor: Erik S
tribunjabar.id / Hilman Kamaludin
ILUSTRASI ANGKOT - Sejumlah angkot saat mangkal di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/6/2025) 

Sementara warga Buah Batu, Doni (25) mengatakan, lebih memilih tetap menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi bekerja, ketimbang harus naik angkot meskipun konsepnya sangat cocok untuk anak muda.

"Lebih simpel pakai motor, tapi kalau memang bakal ada rencana dengan konsep angkot pintar dengan berbagai macam fasilitas boleh lah coba sekali-kali," ujar Doni.

Butuh anggaran Rp150 miliar

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan nantinya angkot yang sekarang akan direvitalisasi menjadi angkot berbasis teknologi menggunakan aplikasi.

"Angkot itu nantinya akan terkoneksi dengan aplikasi, punya layar informasi di dalam kendaraan dan bisa menjemput penumpang langsung di titik terdekat," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Rabu (25/6/2025).

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Dorong Pemerintah Selesaikan Persoalan Transportasi di Pulau Enggano Bengkulu

Saat angkot pintar ini beroperasi, kata Farhan, nantinya penumpang cukup membuka aplikasi, memilih halte atau titik jemput terdekat, kemudian angkot akan datang ke lokasi untuk menjemput.

"Pengguna tinggal berdiri di halte khusus, buka aplikasi, dan angkot akan datang menjemput. Bisa satu orang, bisa beberapa orang di titik yang sama," kata Farhan.

Farhan mengatakan, pada tahap awal pihaknya akan menargetkan pembangunan 500 titik jemput per wilayah di Kota Bandung yang dibagi ke dalam tiga zona yakni Bandung Utara, Tenggara, dan Barat Daya.

"Misalkan angkot rute Dago-Kebun Kalapa, nanti dibagi menjadi tiga wilayah. Nah si angkot itu hanya akan berputar-putar di daerah situ, jalurnya," ucapnya.

Total kebutuhan angkot pintar ini, kata dia diperkirakan mencapai 5.000 armada untuk menjangkau semua titik. Sedangkan berdasarkan data Dinas Perhubungan pada tahun 2022, total angkot eksisting ada 5.571 unit yang melayani 36 rute berbeda.

Berlangganan

Farhan mengatakan angkot pintar ini tidak akan melayani sistem pembayaran tunai, tetapi berlangganan. Nantinya, penumpang cukup membayar Rp100 ribu per bulan dan bisa menggunakan layanan ini berkali-kali.

"Sistemnya bukan potong per naik, tapi berdasarkan waktu. Jadi makin sering dipakai, makin efisien. Langganan sebulan, misalnya Rp100 ribu, dan itu berlaku seperti kartu bulanan," kata Farhan.

Dengan pembayaran sebesar itu, kata Farhan, armada angkot pintar nantinya akan dilengkapi layar digital, Wi-Fi, dan sistem navigasi berbasis SIM card yang terintegrasi dengan aplikasi serta dilengkapi port pengisian daya untuk ponsel.

Baca juga: Stres Kena Macet Tiap Hari? Jaga dan Periksakan Kesehatan Mental Anda

"Jangan sampai penumpang hanya andalkan handphone. Kita pasang layar di kendaraan. Jadi walau handphone rusak, info tetap bisa diakses," ujarnya.

Angkot pintar tersebut akan beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB, kemudian setelah itu sistem tidak akan menerima penumpang baru demi menjaga keamanan dan efisiensi.

"Di atas jam 10 malam sudah masuk zona rawan. Kita batasi supaya pelayanan tetap optimal tanpa menambah risiko," ucap Farhan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved