Senin, 29 September 2025

Anggota Komisi VI DPR Dorong Pemerintah Selesaikan Persoalan Transportasi di Pulau Enggano Bengkulu

Presiden Prabowo Subianto memiliki kepekaan dan perhatian terhadap kondisi darurat masyarakat di pulau terluar Indonesia, termasuk Pulau Enggano.

Vincentius Jyestha
ATASI PERSOALAN TRANSPORTASI - Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka. Ia menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki kepekaan dan perhatian terhadap kondisi darurat masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Pulau Enggano. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu tengah mengadvokasi masyarakat Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu

Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Luas wilayahnya mencapai 400,6 km⊃2; dan terletak sekitar 130 mil laut dari Kota Bengkulu.

"Berdasarkan analisis situasi, 'terputusnya' pelayanan transportasi laut dari dan ke Pulau Enggano sejak akhir Maret 2025. Berakibat Masyarakat tidak dapat mendistribusikan hasil bumi, yang merupakan mata pencaharian utama mereka," kata Rieke kepada wartawan Senin (23/6/2025).

Baca juga: 14 Jam Naik Kapal Antar Logistik Pilkada Ke Pulau Enggano, Pemprov Bengkulu Ditawari Bantuan TNI AL

"Pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan energi terganggu, Distribusi dan ketersediaan bahan pokok serta BBM terganggu. Pendangkalan menghambat pola distribusi BBM ke TBBM Pertamina. Hal ini berdampak serius pada penyediaan dan distribusi BBM di Provinsi Bengkulu secara keseluruhan," tambahnya.

Rieke menuturkan, penyebab utama gangguan ini adalah pendangkalan alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai.

Saat ini, PT Pelindo sedang melakukan pengerukan, dengan target tahap darurat (tahap 1) selesai pada awal Juli 2025 untuk memastikan minimal operasional pelabuhan.

Namun demikian, keberlangsungan hidup masyarakat Pulau Enggano tidak dapat menunggu hingga seluruh proses pemulihan selesai. Berbagai pihak, termasuk PT Pelindo dan KSOP Kelas III Pulau Baai, telah berupaya mencari solusi, terutama terkait transportasi penumpang.

"Namun, belum ada solusi memadai terkait distribusi barang dan hasil bumi, yang justru merupakan kebutuhan utama masyarakat," ujarnya.

Politikus PDIP itu yakin Presiden Prabowo Subianto memiliki kepekaan dan perhatian terhadap kondisi darurat masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Pulau Enggano.

Dengan segala kerendahan hati, dirinya memohon penanganan yang komprehensif, cepat, dan tepat sasaran atas kedaruratan Pulau Enggano, khususnya pelayanan transportasi barang dan hasil bumi. 

"Terimakasih Pak Sufmi Dasco untuk diskusi dan masukan berharga. 4.300 jiwa Pulau Enggano sesungguhnya adalah penjaga pulau terluar. Mohon dukungan seluruh masyarakat untuk terus suarakan #SaveEnggano. Salam Sopan Indonesia!," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan