Jumat, 3 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Rendra Ramadhan, Anggota DPRD Jambi Rebutan Anak, Istri dan Mertua Jadi Tersangka

Sosok Rendra Ramadhan Usman, anggota DPRD Provinsi Jambi, sempat viral rebutan anak. Kini istri dan mertuanya jadi tersangka pengeroyokan.

Editor: Nuryanti
Istimewa
REBUTAN ANAK - Sosok Rendra Ramadhan Usman, anggota DPRD Provinsi Jambi, sempat viral rebutan anak. Kini istri dan mertuanya jadi tersangka pengeroyokan terhadap dirinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Provinsi Jambi, Rendra Ramadhan Usman, terlibat perseteruan dengan istri, Winda Irzalina Pratiwi (33), dan mertuanya.

Perseteruan itu terkait rebutan anak antara Rendra dengan Winda.

Kasus tersebut terjadi pada Januari 2025 di rumah orang tua Winda di Kawasan Perumahan Aur Duri, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Keduanya pun sempat saling lapor.

Rendra melaporkan istri dan mertuanya atas dugaan pengeroyokan ke Polresta Jambi.

Sementara Winda melaporkan Rendra atas kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polda Jambi.

Setelah hampir enam bulan berjalan, Satreskrim Polresta Jambi akhirnya menetapkan Winda dan kedua orang tuanya sebagai tersangka dalam laporan pengeroyokan.

"Update-nya, penyidik sudah menetapkan terlapor WI dan kedua orang tuanya sebagai tersangka tindak pidana pengeroyokan, namun belum dilakukan penahanan," kata Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy, Selasa (24/6/2025), dilansir TribunJambi.com.

Rendra Ramadhan Usman merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi dari fraksi PKS.

Ia merupakan anak dari Usman Ermulan, mantan Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Sebelumnya, Rendra dilaporkan sang istri atas kasus dugaan KDRT. Ia sendiri telah dipanggil penyidik dan diperiksa pada Senin (23/6/2025).

Baca juga: Rumah Anggota DPRD Sulawesi Tenggara Terbakar, Warga Tak Berani Mendekat, Terdengar Suara Ledakan

Dalam kesempatan itu, kepada awak media, Rendra menyayangkan situasi yang dialaminya saat berniat bertemu dengan anaknya.

Ia menegaskan, tak melakukan apapun kepada istrinya.

Saat kejadian pada Januari 2025 lalu. Ia berdalih hanya ingin bertemu dan memeluk anaknya.

Namun, ia mengaku dikeroyok dan dipukuli.

"Saya diperiksa terkait KDRT, padahal saya tidak ngapa-ngapain. Saat itu saya cuma meluk anak, saya yang dikeroyok, saya yang digebukin. Tapi kok malah dibalik. Saya berharap proses ini berjalan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Penasihat hukum Rendra, Rita mengatakan, konflik ini bermula dari kerinduan Rendra yang sudah dua bulan tak bertemu anaknya.

Sebelum kejadian, Rendra sempat berencana berangkat umrah, sebelum itu, ia ingin menghabiskan waktu sejenak bersama buah hatinya.

"Awalnya karena Rendra yang sudah dua bulan tidak ketemu anaknya. Sebelum berangkat umrah, dia ingin bermain dulu dengan anaknya. Tapi malah terjadi hal seperti ini," kata Rita.

Sementara itu menurut Winda, peristiwa terjadi pada Kamis (9/1/2025) sekira pukul 15.15 WIB.

Kejadian bermula saat seorang perempuan berbelanja ke toko ibunya.

Setelah perempuan itu selesai belanja, ada empat pria mondar-mandir menunggu di depan toko.

Mereka hendak mengantar oleh-oleh untuk anak Winda.

Mengetahui hal itu, Winda langsung menghubungi kuasa hukumnya.

Ia menegaskan, tengah dalam proses perceraian dengan Rendra.

Baca juga: Anggota DPRD Banyuwangi Jadi Tersangka KDRT, Ini Permintaan Kuasa Hukum

Winda juga trauma lantaran anaknya pernah dibawa Rendra ke Jakarta selama satu bulan.

"Jadi saya telepon ini boleh ketemu apa enggak. Kalau ketemu boleh saja, tapi di rumah, enggak boleh dibawa gitu kan," kata Winda, dikonfirmasi Minggu (12/1/2025).

Tak lama kemudian, Rendra masuk ke rumah hingga kamar Winda menggunakan sepatu, bersama seorang rekannya.

Saat itu juga, Rendra langsung menggendong dan membawa anaknya ke luar.

Winda yang kaget kemudian mencoba menyusul, ternyata anaknya tidak dibawa ke ruang tamu untuk duduk, melainkan hendak dibawa ke mobil.

Menurutnya, Rendra datang bersama rekan pria berbadan besar sekira tujuh sampai delapan orang menggunakan dua mobil.

"Anaknya pas lagi di gendongan, bilang enggak mau, enggak mau. Anaknya udah trauma juga, habis itu main tarik-tarikan gitu, terus saya teriak jadi dibantu sama warga," katanya.

Winda pun membantah dirinya bersama orang tuanya melakukan penganiayaan terhadap Rendra.

"Itu tidak benar, kalau sebenarnya yang saya ceritakan tadi. Dia datang bukannya baik-baik, rame-rame bawa orang yang tidak dikenal," tutur Winda. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Kronologi Perserteruan Rumah Tangga Pejabat di Jambi hingga Istri dan Mertua Jadi Tersangka

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJambi.com/Rifani Halim/Wira Dani Damanik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved