Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Cicih, Pensiunan Guru SD di Pangandaran Gasak Uang Tabungan Murid hingga Rp343,9 Juta

Seorang pensiunan guru di Pangandaran, Cicih, menggasak uang tabungan murid hingga Rp343,9 juta, tapi tak bisa mengembalikan.

KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG
GASAK TABUNGAN MURID - Ilustrasi guru mengajar. Seorang pensiunan guru SD di Pangandaran, Jawa Barat, bernama Cicih, menggasak uang tabungan murid hingga Rp343,9 juta, tapi tak bisa mengembalikan. 

TRIBUNNEWS.com - Uang tabungan murid SDN 1 Mekarsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, digasak guru sendiri.

Pelaku diketahui bernama Cicih. Ia merupakan pensiunan guru SDN 1 Mekarsari.

Tak tanggung-tanggung, Cicih memakai uang tabungan murid hingga Rp343,9 juta.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Darso, mengungkapkan uang itu digunakan Cicih untuk membuka usaha.

Darso mengatakan usaha Cicih itu ada sebelum 2017 silam.

Meski demikian, Darso tidak tahu secara detail mengenai usaha Cicih.

Baca juga: Demi Bisa Bertanding, Siswi Berprestasi yang Viral Dikeluarkan MAN 1 Tegal Rela Berlutut Depan Guru

"Saya memang tidak tahu secara detail, tapi menurut informasi, sebelum tahun 2017, si guru itu ada usaha," ungkap Darso, Selasa (24/6/2025), dilansir TribunJabar.id.

Lebih lanjut, Darso menyebut Cicih awalnya berniat meminjam uang tabungan.

Sayang, usahanya tak berjalan lancar hingga uang tabungan yang dipinjam pun tidak bisa Cicih kembalikan.

"Niatnya mungkin baik, ada usaha, dia pinjam uang tabungan untuk modal, tapi nyatanya usahanya itu tidak berhasil. Makanya, menjadi utang guru itu," imbuh Darso.

Menurut informasi yang beredar, Cicih disebut-sebut sudah menjual asetnya untuk mengembalikan uang tabungan itu.

Tetapi, dikabarkan aset-aset tersebut belum laku.

"Kalau untuk guru yang bersangkutan, sudah sering dipanggil. Jawabannya, sudah mau dijual asetnya, tapi belum ada yang membeli," jelas Kepala SDN 1 Mekarsari, Ade Haeruman, Sabtu (21/6/2025).

Disebut Belum Ada Itikad Baik

Sementara itu, wali murid bernama Eful (40), yang uang tabungan anaknya ikut digasak, mengaku belum ada itikad baik dari Cicih.

Padahal, tabungan anaknya yang saat ini sudah duduk di bangku kelas 1 SMP, mencapai Rp29 juta.

Terlebih, Eful sudah menunggu niat baik dari Cicih sejak lama.

Kini, Eful kembali menanti kepastian dari Cicih. Sebab, pihak sekolah meminta waktu satu minggu untuk musyawarah antara kepala sekolah lama dan baru.

"Kita masih tetap menunggu. Kan, kemarin itu pihak sekolah diberi waktu selama seminggu untuk musyawarah antara kepala sekolah lama dan kepala sekolah baru."

"Kita orang tua memberikan waktu selama seminggu," kata dia, Sabtu.

Apabila dalam waktu seminggu tak ada kabar baru, imbuh Eful, maka ia dan wali murid lainnya akan menggeruduk sekolah dan kediaman Cicih.

"Jadi, kita akan datang langsung jika nanti tidak ada kabar," pungkas dia.

Diketahui, Cicih yang kini sudah pensiun, telah menggasak uang tabungan murid hingga Rp343,9 juta.

Rinciannya, uang itu berasal dari angkatan tahun 2024 sekitar 185 juta dan angkatan tahun 2025 sebanyak Rp54 juta.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Guru di Pangandaran Embat Uang Tabungan Murid Ratusan Juta untuk Usaha, Kini Tak Bisa Kembalikan

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Padna)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved