3 WNA Terjatuh di Gunung Rinjani dalam Kurun Waktu 8 Bulan, Warga Malaysia Ditemukan Meninggal
Inilah tiga kasus WNA yang terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani di Lombok Barat, NTB. Seorang WN Malaysia ditemukan tewas di jurang sedalam 80 meter
TRIBUNNEWS.COM - Jatuhnya warga negara asing (WNA) asal Brasil di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (21/6/2025), menambah panjang daftar warga asing yang terpeleset saat mendaki di gunung tertinggi di Lombok ini.
Diketahui, WNA Brasil bernama Juliana Marins alias JDSP (27) tersebut jatuh ke jurang pada Sabtu sore dan saat ini proses pencarian masih berlangsung.
Ternyata, dalam kurun waktu satu tahun ini, sudah ada tiga WNA yang terjatuh saat mendaki di Gunung Rinjani.
WN Irlandia
Pertama, WN Irlandia bernama Farel Faul jatuh ke jurang di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok Timur pada Oktober 2024 lalu.
Dilansir TribunLombok.com, Farel terjatuh ke jurang sedalam 200 meter.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman, mengatakan Tim SAR yang mendapat laporan langsung melakukan penyelamatan.
"Tim SAR Gabungan yang sedang melakukan evakuasi korban terjatuh asal Jakarta Kaifat Rafi Mubarok kemudian menuju lokasi Farel Faul untuk melakukan evakuasi kepada korban," ucapnya.
Dua jam lebih melakukan penyelamatan, Farel berhasil dievakuasi sekitar pukul 11.30 WITA dan langsung dibawa ke Shelter Emergency.
"Farel Faul hanya mengalami luka ringan di bagian bahu," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, Farel ini mendaki sendiri dan penyebab terjatuhnya korban karena tergelincir.
"Untuk ketingan dari korban terjatuh di perkirakan 200 meter. Kondisi korban secara umum saat ini dalam keadaan sehat," tutupnya.
Baca juga: Terkendala Cuaca, Kemenhut Upayakan Evakuasi Pendaki Asal Brasil dari Jurang Gunung Rinjani
WN Malaysia Meninggal Dunia
Kedua, WN Malaysia bernama Rennie bin Abdul Ghani alias RAG (57) terjatuh di jurang, Sabtu (3/5/2025).
Korban ditemukan meninggal dunia di jurang dengan kedalaman 80 meter, sehari kemudian.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, mengungkapkan proses evakuasi dilakukan selama tiga setengah jam.
"Pengangkatan jenazah korban memakan waktu sekitar 3,5 jam," kata Hariyadi, dikutip dari TribunLombok.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.