Selasa, 7 Oktober 2025

Terkendala Cuaca, Kemenhut Upayakan Evakuasi Pendaki Asal Brasil dari Jurang Gunung Rinjani

Korban melakukan pendakian melalui jalur Sembalun pada tanggal 20 Juni 2025 bersama dengan 12 orang lainnya

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Kemenhut
EVAKUASI PENDAKI BRASIL - Tim gabungan terus berupaya mengevakuasi seorang pendaki wanita asal Brasil, Juliana (27), yang dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani. Pada operasi pencarian Senin (23/6/2025), posisi Juliana berhasil ditemukan melalui citra panas dari drone thermal di mana dia tersangkut di tebing batu dengan kedalaman sekitar 500 meter/ dok. Kemenhut RI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Evakuasi terhadap seorang pendaki wanita asal Brasil, Juliana (27), yang dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani masih terus dilakukan. 

Pada operasi pencarian Senin (23/6/2025), posisi Juliana berhasil ditemukan melalui citra panas dari drone thermal di mana dia tersangkut di tebing batu dengan kedalaman sekitar 500 meter. 

Pendaki Brazil itu dilaporkan terjatuh ke arah Danau Segara Anak pada Sabtu (21/6/2025) kemarin sekitar pukul 06.30 WITA, tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani.

Korban melakukan pendakian melalui jalur Sembalun pada tanggal 20 Juni 2025 bersama dengan 12 orang lainnya.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni telah berkoordinasi dengan Basarnas, Kapolda dan Gubernur NTB untuk memastikan proses evakuasi berjalan baik.

"Pak Menteri sendiri langsung berkordinasi dengan Kepala Basarnas, Kapolda dan Gubernur NTB untuk memastikan keselamatan proses rescue,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangannya, Selasa (24/6/2025).

Ia menyatakan Kemenhut berupaya serius dalam menangani kecelakaan yang menimpa para pendaki, termasuk WNA Brasil tersebut.

Baca juga: Sosok Juliana Marins, Wanita Brasil Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani, Namanya Bergema di Medsos

“Sesuai dengan arahan Pak Menteri, kami serius dalam menangani berbagai kecelakaan yang terjadi dalam pendakian, termasuk kecelakaan yang menimpa WNA Brasil di Gunung Rinjani,” katanya.

Proses evakuasi sendiri berlangsung dengan melibatkan banyak pihak diantaranya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Damkar, hingga relawan.

Berdasarkan komunikasi Menhut dan Basarnas, jalannya evakuasi mengalami kendala karena kondisi cuaca yang berkabut dan ekstem, serta sulitnya medan.

Terjadinya badai dan kabut tebal yang mempersempit jarak pandang membuat tim evakuasi terpaksa kembali naik setelah sempat turun pada kedalaman 200 meter.

“Kondisi kemarin, kabut sangat tebal menyulitkan tim untuk melakukan pencarian,” tuturnya.

Evakuasi masih terus diupayakan oleh tim gabungan yang dibentuk.

Dalam kesempatan itu Satyawan kembali mengimbau para pendaki untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam pendakian.

“Kita terus berupaya melakukan evakuasi semoga korban segera ditemukan. Saya mengimbau agar para pendaki tetap mengutamakan keselamatan dalam pendakian,” pungkas dia. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved