3 Fakta Bocah di Batam Meninggal usai BPJS Ditolak: Pihak RS Minta Maaf, Korban Alami Sesak Napas
Manajemen RSUD Embung Fatimah menemui keluarga bocah yang meninggal karena sesak napas. Diduga bocah ditolak dirawat inap dan diminta rawat jalan.
"Hasil dari turun kami tadi, menurut keterangan dari pihak-pihak terkait di rumah sakit, kondisi pasien saat masuk tidak memperlihatkan kriteria gold darurat sesuai Permenkes tadi."
"Pada saat dipulangkan juga kondisinya semuanya baik. Begitu informasi yang kami terima dari pihak rumah sakit," imbuhnya.
Baca juga: BSU 2025 Dikritik, Kelompok Rentan Terabaikan karena Penerima Cuma yang Punya BPJS Ketenagakerjaan
3. BPJS Ditolak
Sebelumnya, ketua RW setempat, Samsudin, menerangkan orang tua meminta Alif ditangani menggunakan BPJS Kesehatan tapi ditolak.
"Jadi keluarga membayar biaya pengobatan secara pribadi, yakni untuk bantuan oksigen dan tebus obat," bebernya.
Bahkan, pihak rumah sakit menolak merawat inap korban karena tak masuk kategori kritis.
"Jadi kami dengan berat hati harus pulang dari rumah sakit pada Minggu (15/6/2025), sekira pukul 02.30 WIB," lanjutnya.
Setiba di rumah, Alif mengalami sesak napas dan meninggal.
"Itulah terakhir sekira pukul 04.30 WIB anak itu menghembuskan napas terakhir," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunBatam.id dengan judul RSUD Embung Fatimah Batam Minta Maaf Kasus Meninggalnya Alif, Manajemen RS Temui Keluarga
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.