Jumat, 3 Oktober 2025

Motif Pasutri di Riau Aniaya Balita hingga Tewas, Pelaku Jadi Pengasuh Anak dengan Gaji Rp1,2 Juta

Terungkap awal mula pasutri di Riau siksa balita hingga tewas. Pelaku geram korban menangis dan sempat membuat skenario korban ditabrak motor.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Febri Prasetyo
Tribun Pekanbaru
ILUSTRASI BALITA MENINGGAL - Kasus penganiayaan balita terjadi di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Pasutri yang mengasuh korban ditangkap. 

TRIBUNNEWS.COM - Balita perempuan berusia 2 tahun di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tewas dianiaya pengasuhnya pada Rabu (11/6/2025) lalu.

Korban sempat dirawat di IGD RSUD Teluk Kuantan, namun nyawanya tak tertolong.

Pelaku merupakan pasangan suami istri (pasutri) berinisial Alpino Yoki Saputra (29) dan Yogi Pratiwi alias Wiji (25).

Mereka merupakan tetangga orang tua korban dan menawarkan diri sebagai pengasuh anak.

Kapolres Kuansing, AKBP Angga F Herlambang, mengatakan Alpino menyiksa korban berulang kali, sedangkan Wiji merekam aksi penganiayaan yang dilakukan suaminya.

"Tidak hanya Alpino saja, Yogi juga ikut aniaya ZR (korban)."

"Rekaman video itu kami temukan di handphone milik Yogi. Dari rekaman video itu terdengar tertawa cekikikan Yogi," paparnya, Sabtu (14/6/2025), dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Kasus penganiayaan berawal ketika Wiji meminta pekerjaan kepada ibu korban, ISD, pada Jumat (23/5/2025).

ISD yang sibuk bekerja menitipkan dua anaknya yang berusia dua tahun dan dua bulan ke Wiji dengan imbalan Rp1,2 juta perbulan.

Pasutri terebut berbagi tugas mengasuh dua anak Indah.

Pada Minggu (25/6/2025), korban tak berhenti menangis sehingga Alvino melakukan penganiayaan.

Baca juga: Detik-Detik Suami Aniaya Istri di Karawang, Tetangga Dengar Cekcok dan Tangisan Anak

Aksi penganiayaan belum diketahui ibu korban saat mendatangi rumah pelaku pada Senin (26/6/2025).

"Hari itu tidak ada hal-hal yang mencurigakan, Indah pun kembali pulang untuk bekerja," tuturnya.

Selang beberapa hari kemudian, penganiayaan kembali dialami karena korban rewel pada Selasa (10/6/2025).

Pelaku membenturkan kepala korban ke kloset kamar mandi.

"Benturan itu membuat kepala bagian belakang ZR benjol dan ZR menangis histeris kesakitan. Alvino sempat mengusap-usap kepala ZR dan merasakan benjolan tersebut," tandasnya.

Pelaku keluar rumah meninggalkan korban yang tak berdaya.

"Sepertinya, ZR berusaha kabur dari kekejaman Alvino, namun ia tidak kuat lagi dan tersungkur di depan pintu," lanjutnya.

Baca juga: Pria di Bone Ditemukan Tewas di Sungai setelah Aniaya Ibu dan Tetangga, Sempat Dicari Polisi

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Teluk Kuantan dan pelaku membuat skenario ZR ditabrak motor.

"Pihak medis pun melakukan tindakan sesuai SOP. Namun, karena kondisi ZR sangat parah, Puskesmas pun melarikan ZR ke IGD RSUD Teluk Kuantan," imbuhnya.

Sehari setelah dirawat, korban dinyatakan meninggal dengan banyak lebam pada bagian badan tangan leher dan kepala.

Lantaran janggal dengan kematian anaknya, ISD melaporkan Alvino dan Wiji kepada Polres Kuansing.

"Setelah ibu korban melaporkan kejadian tersebut pihak kepolisian mendatangi kamar mayat dan melihat kondisi mayat anak korban. Di sana ia histeris melihat luka lebam di sekujur tubuh anaknya," jelasnya.

Setelah jenazah dimakamkan, kedua pelaku ditangkap.

"Keduanya diamankan pada hari dimana korban meninggal dunia. Karena diduga kuat adanya kekerasan yang dialami Zar," katanya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Kronologi Tewasnya Balita Dua Tahun di Kuansing Riau, Kelakuan Biadab Pengasuh Terungkap

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPekanbaru.com/Guruh Budi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved