Detik-Detik Suami Aniaya Istri di Karawang, Tetangga Dengar Cekcok dan Tangisan Anak
Pasutri di Karawang ditemukan bersimbah darah pada Kamis (12/6/2025). Istri tewas diduga dibunuh suaminya yang dalam kondisi kritis.
TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan pasangan suami istri (pasutri) bersimbah darah di rumah pada Kamis (12/6/2025).
Kondisi istri yang bernama Lusi Pebiani (24) tewas, sedangkan suami yang bernama Bagus Setiyojati (26) kritis.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) masih dilakukan tim Inafis Polres Karawang.
Dugaan sementara, suami menganiaya istrinya hingga tewas dan kejadian tersebut disaksikan kedua anaknya.
Kapolsek Majalaya Iptu Dede Komara mengaku belum dapat mengungkap kronologi kasus dan meminta awak media menghubungi Kasi Humas Polres Karawang Ipda Solihin.
Tetangga korban, Dita (33), menyatakan dugaan penganiayaan terjadi pada Kamis (12/6/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.
Dita mendengar suara teriakan dan tangisan korban dari rumah.
"Denger, pokoknya minta tolong sama teriak, sama nangis. Kemudian saya langsung telepon bu RT, kan dia saudaranya sekaligus bu RT kan, jadi saya telepon," paparnya, Kamis, dikutip dari TribunBekasi.com.
Menurutnya, pasutri tersebut sempat terlibat cekcok yang mengakibatkan anaknya yang berusia lima tahun menangis.
Dita mengatakan di dalam kamar terdapat banyak darah. Dia melihat di tubuh Bagus banyak darah dan ada luka di bagian pergelangan tangan.
Mengenai tubuh Lusi, Dita mengaku tak terlalu terlihat jelas. Tubuh Lusi dan Bagus berdekatan, sementara bayinya berada di sisi lain dengan posisi tengkurap.
Baca juga: Awal Mula Korban Kebakaran di Bekasi Diperas Rp8 Juta, Pihak Damkar Tegaskan Tak Ada Penarikan Biaya
Ketua RT yang mendapat laporan dari warga mendatangi lokasi kejadian.
"Ketua RT sama istri dan petugas keamanan masuk ke rumah, panggil-panggil yang keluar anaknya lima tahun, katanya mama aku meninggal, papa aku meninggal, saya dengernya begitu," imbuhnya.
Dita menambahkan kondisi rumah berantakan dengan darah berceceran di lantai.
Sebelum terjadi penganiayaan, Dita sering mendengar korban dan pelaku bertengkar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.