Senin, 29 September 2025

Minyak Jelantah Jadi Sumber Penghasilan, PKK Batang Buat Program Kurangi Limbah

Tidak lagi hanya dianggap sebagai limbah rumah tangga, minyak goreng bekas atau minyak jelantah kini bisa menjadi sumber penghasilan keluarga.

Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
PROGRAM MINYAK JELANTAH- Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang menggagas program inovatif bertajuk 'Minyak Jelantah Jadi Rupiah' di Pendopo Kabupaten Batang, pada Rabu (11/6/2025). 

Faelasufa menargetkan program ini dapat diperluas ke 15 kecamatan pada tahun 2026.

Sementara, CEO PT GML, Heru Fidiyanto menuturkan pemanfaatan minyak jelantah tidak hanya berdampak pada lingkungan dan kesehatan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Selain menjaga lingkungan dan kesehatan, program ini juga memberdayakan masyarakat. Kami harap inisiatif ini bisa menginspirasi kabupaten dan kota lainnya di Indonesia,” ujarnya.

PT GML sebelumnya hanya menyaring minyak jelantah untuk diekspor sebagai bahan bakar pesawat.

Namun mulai tahun ini, proses penyaringan ditingkatkan untuk mengurangi kandungan kotoran dari 2 persen menjadi hanya 0,2 persen.

"Perusahaan kami sudah bekerja sama di antaranya Hoka-Hoka Bento, A&W, Boga , Sushi Tei , Dua Kelinci, hotel dan lainnya,” terangnya.

Baca juga: Kriteria Minyak Jelantah yang Bisa Didaur Ulang untuk Energi Berkelanjutan

Warga pun mengaku terbantu dengan program ‘Minyak Jelantah Jadi Rupiah’. “Dulu minyak bekas saya buang. Sekarang saya kumpulkan, bisa nambah uang belanja,” ujar Ana, warga Desa Beji. 

Sementara itu, Pokja PKK Tulis bahkan berhasil mengumpulkan 40 kilogram hanya dalam dua pekan. Program ini membuktikan bahwa limbah pun bisa bernilai ekonomi asal dikelola dengan cerdas dan kolaboratif.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan