Senin, 29 September 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

60 Ribu Warga Papua Mengungsi Massal, 2 Distrik Kosong, Sekolah Dibakar-Gereja Ditembaki

60 ribu warga Papua mengungsi akibat konflik. Sekolah dibakar, gereja ditembaki, dan dua distrik kini kosong total.

Editor: Glery Lazuardi
Tribun-Papua.com/Istimewa
WARGA PAPUA MENGUNGSI - Warga mengungsi dari Intan Jaya menuju Nabire akibat konflik bersenjata yang semakin memanas di Papua Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA TENGAH – Konflik bersenjata kembali menyulut krisis kemanusiaan besar di wilayah Papua Tengah. 

Sekitar 60 ribu warga dari Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Puncak terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka demi keselamatan jiwa.

Anak-anak, perempuan, hingga lansia mengungsi ke wilayah-wilayah aman seperti Nabire dan Timika. 

Mereka tidak tahu kapan bisa kembali ke rumah—atau apakah mereka bisa kembali sama sekali.

Kekosongan pun terjadi di dua distrik, yaitu Sinak di Kabupaten Puncak dan Hitadipa di Intan Jaya. Tidak ada lagi aktivitas warga. 

Semuanya telah meninggalkan tempat tinggalnya karena ketakutan akan konflik bersenjata yang terus berlangsung antara aparat keamanan dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Teror terus berulang. Pada Sabtu (7/6/2025), sebuah gedung SMA di Kabupaten Nduga dibakar oleh orang tak dikenal (OTK). 

Informasi menyebutkan bahwa gedung tersebut sudah lama tidak digunakan, namun tetap saja peristiwa ini memperkuat suasana mencekam yang menyelimuti warga.

Tak hanya sekolah, gereja pun menjadi sasaran.

Pada Rabu (4/6/2025), dua warga sipil yang sedang membangun Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, menjadi korban penembakan brutal oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya. 

Keduanya tewas di lokasi, menyisakan trauma mendalam bagi warga yang tengah membangun rumah ibadah sebagai simbol damai.

Jenazah keduanya telah dipulangkan ke Jawa Barat.

TEWAS DITEMBAK KKB - (Kiri)  Rahmat Hidayat (45), pekerja bangunan yang tewas ditembak KKB di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Jayawijaya, Rabu (4/6/2025) dan (Kanan) Ratna Nurlaelasari, istri dari Rahmat Hidayat yang menjadi korban penembakan.
TEWAS DITEMBAK KKB - (Kiri) Rahmat Hidayat (45), pekerja bangunan yang tewas ditembak KKB di Kampung Kwantapo, Distrik Asotipo, Jayawijaya, Rabu (4/6/2025) dan (Kanan) Ratna Nurlaelasari, istri dari Rahmat Hidayat yang menjadi korban penembakan. (Tangkap layar kanal YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: KKB Tembak Mati 2 Pekerja Bangunan, Reaksi Kaops Damai Cartenz: Ini Aksi Keji Tak Bisa Ditolerir

Sementara itu, dari Nabire, situasi tak kalah genting. Sebanyak 19 narapidana kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire pada Senin (2/6/2025) pukul 10.30 WIT.

Dari jumlah itu, 11 narapidana diketahui berafiliasi dengan KKB.

Kaburnya para napi ini tidak berjalan damai.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan