Jumat, 3 Oktober 2025

Calon Dokter Spesialis Meninggal

Ketua Dosen Hukum Kesehatan Soroti Inkonsistensi Saksi di Sidang Kasus Perundungan PPDS Undip

Nasser berharap, sidang ini terus dikawal oleh publik demi menjamin transparansi dan keadilan bagi semua pihak.

Penulis: Reynas Abdila
Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf
PERUNDUNGAN DAN PEMERASAN - Sidang kasus pemerasan dan perundungan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) digelar di Pengadilan Negeri Semarang pada Rabu (4/6/2025). Sidang menghadirkan tiga terdakwa yakni Kepala Program Studi PPDS Anestesiologi Undip Taufik Eko Nugroho, Anggota Staf Administrasi PPDS Undip Sri Maryani, dan Mahasiswa PPDS Undip Zara Yupita. 

Namun, kematian Aulia menimbulkan tanda tanya besar karena pihak keluarga menolak anggapan bahwa ia meninggal karena bunuh diri.

Baca juga: Adik Dokter Aulia PPDS Undip Ungkap sang Kakak Pernah Disuruh Beli Parfum & Pesan Hotel untuk Senior

Kementerian Kesehatan menyelidiki adanya dugaan tekanan berat akibat perundungan dan pemerasan yang dialami Aulia selama menjalani pendidikan spesialis.

Ia disebut menjadi korban pemalakan oleh senior, diminta menyetor uang hingga Rp 20–40 juta per bulan. Praktik pungutan liar semacam ini dinilai membebani secara ekonomi dan psikologis.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved