Mahasiswa Unila Tewas Diduga Dianiaya saat Diksar, Polda Lampung Datangi keluarga Korban
Inilah kabar terbaru dari kasus meninggalnya mahasiswa FEB Unila yang diduga dianiaya seniornya ketika diksar mahasiswa pecinta alam
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Sri Juliati
Ia menuturkan, pihak Mahapel pun tak memiliki itikad baik setelah meninggalnya korban.
Wirna juga mengenang putranya semasa hidup.
"Waktunya salat, dia ke masjid. Puasa rajin, ke kampus rajin," tuturnya, dikutip dari TribunLampung.co.id.
Ia menuturkan, korban sempat meminta izin untuk naik gunung.
Wirna pun sempat melarang karena korban memiliki riwayat sakit berat.
"Saya bilang jangan ikut. Nanti capek. Anak saya bilang dia pergi bersama teman-temannya. Sempat saya tidak kasih (izin) untuk pergi ke diksar itu. Lalu anak saya ngambek. Dia bilang sudah gede, jangan dikekang terus,"
"Anak saya dari kecil tidak ada riwayat sakit. Paling hanya sakit panas, batuk, pilek. Tidak ada penyakit aneh-aneh. Belum pernah masuk ke rumah sakit," kata Wirna.
Ia juga menyebut pernah mendapatkan ancaman.
"Saat itu saya mau mengadu tidak boleh, karena diancam. Saya tidak terima," pungkas Wirna.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Babak Baru Diksar Maut, Polda Lampung Telusuri Kematian Mahasiswa Unila
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunLampung.co.id, Bayu Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.