Kondisi Siswa SD di Makassar Sebelum Tewas Dianiaya, Ditemukan Luka Sundutan Rokok di Punggung
Kasus perundungan terjadi di sebuah sekolah dasar di Makassar. Korban sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari, namun nyawanya tak tertolong.
TRIBUNNEWS.COM - Polrestabes Makassar masih menyelidiki kasus perundungan yang dialami siswa SD berinisial MR.
Korban sempat dirawat di rumah sakit selama lima hari dan dinyatakan meninggal pada Jumat (30/5/2025).
Jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk diautopsi.
Diduga pelaku penganiayaan merupakan teman korban dan jumlahnya lebih dari dua orang.
Ibu korban, Kartina (40), mengaku melihat luka sundutan rokok pada punggung korban.
Saat masih dirawat, korban berulang kali mengeluhkan sakit di dada dan perut.
Kartina juga melihat seragam MR sobek sepulang sekolah, namun anaknya menyembunyikan kejadian yang dialami.
"Saya bilangji, pasti sudahko berkelahi ini nak, kenapa robek bajumu, tapi dia bilang tidak ji mama, jatuhja main bola," bebernya.
Anaknya mengalami luka di bagian dada sehingga keluarga minta dokter melakukan rontgen.
"Ditanya bilang apata lagi. Dia tunjuk perutnya dokter. Baru masuk di ruangan ICU, saat dirancang ICU, di raba sama kakeknya," tambahnya.
Katrina sempat mencatat nama-nama pelaku pengeroyokan yang disebut MR saat terbaring di rumah sakit.
Baca juga: Bocah SD di Makassar Tewas Diduga akibat Dikeroyok Teman Sebaya, Polisi Minta Korban Diautopsi
Menurut Katrina, kasus penganiayaan pernah dialami MR sebelumnya, tetapi korban memilih tak melapor.
Ia berharap hasil autopsi segera keluar agar terungkap penyebab kematian korban.
"Sekarang jenazah sudah di ruang autopsi, supaya cepat terungkap (karena ada kecurigaan) dibully dan dikeroyok," tukasnya.
Bibi korban, Desma (45), menduga kasus pengeroyokan terjadi setelah ujian pekan lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.