Senin, 6 Oktober 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Mengenal Profil Gunung Kuda Cirebon Lokasi Longsor yang Renggut Nyawa Penambang

Mengenal profil Gunung Kuda Cirebon, lokasi longsor yang tewaskan 10 penambang. Destinasi wisata yang kini jadi sorotan.

|
Editor: Glery Lazuardi
TRIBUN CIREBON/Eki Yulianto
LONGSOR DI CIREBON - Bencana longsor terjadi di kawasan Gunung Kuda yang masuk wilayah Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5/2025) siang. 

Berikut daftar korban meninggal yang telah teridentifikasi:

Andri (41), Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan

Sukadi (48), Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon

Sanuri (47), Desa Semplo, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

Sukendra (51), Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon

Dedi Hirmawan (45), Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung

Sarwah (36), Kelurahan Kenanga, Blok Pontas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon

Rusjaya (48), Desa Beberan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon

Tiga korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Gubernur Jabar Perintahkan Penutupan Tambang

Menanggapi tragedi ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memerintahkan penutupan permanen tambang galian C di kawasan Gunung Kuda

Ia menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dan menegaskan bahwa penambangan tanpa standar keamanan tidak dapat ditoleransi.

"Saya sudah memerintahkan Dinas Sumber Daya Mineral Provinsi Jabar untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan pengelola tambang harus ditutup selamanya," ujar Dedi.

Ia juga menyebut bahwa sebelumnya ia pernah mengunjungi lokasi tambang dan melihat aktivitas penambangan yang tidak memenuhi standar keamanan. 

Namun karena izin penambangan masih berlaku hingga Oktober 2025, saat itu ia tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan.

Evakuasi Masih Berlangsung

Hingga Jumat sore, petugas masih terus melakukan evakuasi di titik-titik longsoran. Alat berat dikerahkan untuk membuka jalur material tanah yang menimbun kendaraan dan kemungkinan korban lainnya.

Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, membenarkan adanya korban jiwa dan menyatakan data lengkap masih dihimpun di lapangan. Lokasi dipenuhi warga dan keluarga korban yang menunggu proses pencarian.

BPBD Jabar menyebut bahwa medan yang terjal dan struktur tanah yang labil menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved