Senin, 6 Oktober 2025

Pemuda di Boyolali Tewas saat Latihan Silat, Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan

Kematian tragis ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian, yang menduga adanya unsur penganiayaan dalam peristiwa tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
net
ILUSTRASI MAYAT - Seorang pemuda bernama Muhammad Prana Saputra (17), warga Dukuh Klimasan, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali tewas saat mengikuti latihan pencak silat, Kamis (22/5/2025) dini hari 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Seorang pemuda bernama Muhammad Prana Saputra (17), warga Dukuh Klimasan, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali tewas saat mengikuti latihan pencak silat, Kamis (22/5/2025) dini hari. 

Kematian tragis ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian, yang menduga adanya unsur penganiayaan dalam peristiwa tersebut.

Korban sempat dilarikan ke RS Sisma Medika Karanggede sekitar pukul 00.30 WIB, namun nyawanya tak tertolong.

Pihak keluarga mendapat kabar duka sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Dorong Kemajuan Pencak Silat Indonesia, PSHT Harap Menteri Hukum Beri Pengesahan Pengurus

Kepala Desa Sendang, Sukimin, mengatakan,  ia segera menuju rumah sakit begitu mendapat informasi dari warga.

Setibanya di sana, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Saya lihat wajah dan kakinya. Wajahnya masih bagus, hanya ada luka lecet di jari kaki,” ungkap Sukimin saat ditemui di rumah duka.

Dugaan Penganiayaan Saat Latihan

Kapolsek Karanggede, AKP S. Widodo, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat latihan rutin perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Dukuh Bejen, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede.

Saat latihan berlangsung, korban disebut menerima tendangan dari salah satu pelatih.

“Korban terjatuh, memegangi dadanya dan mengeluh sesak napas,” kata AKP Widodo.

Tak berselang lama, korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah Diautopsi di RS Moewardi Solo

Untuk mengungkap penyebab pasti kematian, pihak Polres Boyolali melalui Kasat Reskrim AKP Joko Purwadi langsung melakukan autopsi.

Jenazah korban dibawa dari rumah duka menuju RSUD Dr. Moewardi, Solo.

“Autopsi dilakukan untuk memastikan apakah kematian korban murni kecelakaan latihan atau ada unsur kekerasan. Penyelidikan masih terus berjalan,” tegas Joko Purwadi.

Paman korban, Suyadi (46), menyatakan bahwa keponakannya dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

“Sehat, tidak ada riwayat penyakit dalam atau keluhan sebelumnya,” ujarnya. (Tribun Solo/Tri Widodo)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pemuda Boyolali Tewas saat Latihan Silat, Jenazah Diautopsi untuk Ungkap Penyebab Kematian

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved