Sabtu, 4 Oktober 2025

Identitas 19 Orang yang Hilang Akibat Banjir Bandang di Pegunungan Arfak Papua Barat

Banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
HO/BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak
BANJIR BANDANG - Kondisi pasca banjir bandang di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat pada Sabtu (17/5/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan akibat banjir bandang tersebut 1 orang tewas, 19 orang hilang, dan empat lainnya luka-luka. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat setelah hujan deras yang mengguyur sejak pukul 13.00 hingga 20.00 WIT pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pencari emas tradisional sekitar pukul 21.00 WIT.

Luapan air tersebut, kata dia menghanyutkan tenda dan perlengkapan mereka.

"Akibatnya, satu orang warga atas nama Harun Meidodga (Laki-laki, 22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya yang hingga kini masih dinyatakan hilang dan sedang dalam proses pencarian intensif oleh tim gabungan," ungkap Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Senin (19/5/2025).

Sebanyak 19 orang yang dinyatakan hilang tersebut adalah:

1.    Pit Takaliumang (L/19 tahun)

2.    George Takaliumang (L/55 tahun)

3.    Yoce Takaliumang (L/40 tahun)

4.    Billi Takaliumang (L/50 tahun)

5.    Andre Mandage (L/20 tahun)

6.    Fence Mandage (L/41 tahun)

7.    Jhon (L/sekitar 40 tahun)

8.    Jun (L/sekitar 25 tahun)

9.    Olden Mote (L/sekitar 25 tahun)

10.    Reki Mote (L/sekitar 35 tahun)

11.    Jufri Sarenosa (L/sekitar 35 tahun)

12.    Melkianus Mandacan (L/30 tahun)

13.    Robertus Edison Nurak (L/sekitar 30 tahun)

14.    Oktovianus Petrus Alwandi (L/23 tahun)

15.    Laurensius Danilson (L/23 tahun)

16.    Yan Leo (L/26 tahun)

17.    Eleven Primus Elianus (L/29 tahun)

18.    Epen (L/sekitar 20 tahun)

19.    Erik (L/sekitar 25 tahun).

Selain itu terdapat pula empat orang yang mengalami luka-luka  yakni:

1.    Fretswan Unas (L/33 tahun)

2.    Juandi Takaliumang (L/22 tahun)

3.    Yeskiel Takaliumang (L/34 tahun)

4.    Karunyak Takaliumang (L/44 tahun). 

"Korban luka-luka mendapatkan penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan lebih lanjut dari tim kesehatan di lapangan," kata Abdul Muhari.

"Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan. Selain itu, tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini," sambungnya.

Menanggapi kejadian tersebut, ia mengatakan BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak segera melakukan pendataan secara menyeluruh terkait korban dan dampak bencana. 

Selain itu, kata dia, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak terus berkoordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Papua Barat serta berbagai pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses pencarian korban dan memastikan penanganan yang efektif di lapangan.

"Perkembangan terkini, proses pencarian terhadap 19 korban yang masih hilang terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di lapangan. Upaya pencarian masih berlangsung meskipun menghadapi kendala minimnya jaringan komunikasi di lokasi terdampak yang menyebabkan kesulitan dalam pelaporan situasi dan koordinasi langsung di lapangan," kata Abdul Muhari.

"Sebagai bentuk pencegahan terhadap kejadian serupa, BNPB menghimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, khususnya area lereng dan aktivitas tambang tradisional, untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan. Segera menjauh dari lokasi berisiko saat hujan deras dan laporkan potensi bahaya kepada aparat setempat. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved