Sabtu, 4 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Warga Sebut Masyarakat Sengaja Dilibatkan saat Pemusnahan Amunisi: Orang Pilihan, Berpengalaman

Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, menyebut bahwa warga memang sudah terbiasa dilibatkan saat pemusnahan amunisi.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
dok.
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, menyebut bahwa warga memang sudah terbiasa dilibatkan saat pemusnahan amunisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, menyebut bahwa warga memang sudah terbiasa dilibatkan saat pemusnahan amunisi kadaluwarsa TNI. 

Menurut Andi mereka yang biasa membantu adalah orang-orang pilihan dan sudah memiliki pengalaman. 

"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap Andi, Selasa (13/5/2025). 

Andi mengatakan, sebelum musibah ini terjadi, pada tanggal 6 mei di lokasi yang sama TNI juga melakukan pemusnahan amunisi kadaluwarsa

Namun, pada Senin (12/5/2025) kemarin, pemusnahan yang menurut Andi menjadi berkah justru menjadi musibah. 

"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi. 

"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," lanjutnya. 

Andi mengatakan, biasanya warga setempat memanfaatkan sisa-sisa besi dan logam amunisi untuk dijual jadi rongsokan bernilai uang. 

Ia menyebut, sisa-sisa logam pemusnahan biasanya suka dikumpulkan warga seusai membantu petugas TNI dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Meski demikian, Andi menegaskan bahwa dirinya tak mengetahui secara pasti kronologi kejadian ledakan yang menewaskan 13 orang ini. 

Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga panik karena mendengar teriakan histeris. 

Baca juga: TB Hasanuddin Sebut Insiden Ledakan Amunisi di Garut Akibat Petugas Salah Prediksi

"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi. Tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkapnya. 

Warga Dilibatkan untuk Memilah hingga Susun Amunisi 

Senada dengan Andi, aparatur Desa Sagara, Doni David, juga mengonfirmasi bahwa memang warga setempat biasanya dilibatkan dalam pemusnahan amunisi

Menurut Doni, masyarakat sipil dilibatkan dalam menggali lubang, memilah amunisi, hingga menyusunnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved