Senin, 6 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

TNI Gunakan 3 Sumur untuk Ledakkan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

Pada peledakan yang kedua terjadi insiden 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil.

Editor: Choirul Arifin
dok.
KORBAN TEWAS - TNI menggunakan 3 sumur untuk meledakkan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB. Pada peledakan yang kedua ini terjadi insiden 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - TNI menggunakan 3 sumur untuk meledakkan amunisi kadaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025) pukul 09.30 WIB.

Ini merupakan peledakan kedua yang dilakukan TNI selama bulan Mei ini setelah peledakan amunisi kadaluwarsa dilakukan pada awal Mei lalu.

Pada peledakan yang kedua terjadi insiden 13 orang tewas, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Mereka tewas terkena ledakan amunisi saat kegiatan pemusnahan bom dilakukan.

Dalam video dan foto yang diterima Tribun Jabar, terlihat amunisi sebesar paha orang dewasa sedang ditata untuk dimasukkan dalam sumur.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa ada 3 sumur yang disiapkan untuk memusnahkan amunisi.

Diduga salah satu sumur isi amunisi yang fotonya beredar luas itu adalah sumur yang diledakkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.

Kronologi Kejadian 

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologis kejadian yang menewaskan 13 orang.

Menurut Brigjen Wahyu, tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan.

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya.

Amunisi Garut
SUMUR AMUNISI - Foto diduga sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. 

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

Berkaitan 9 korban warga sipil yang meninggal, Kadispenad menyebut seluruhnya sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

Saat ini, karanya, upaya yang dilakukan ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.


"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved