Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Pengurus Desa Sagara Garut Bantah Warganya Memulung Sisa Ledakan Amunisi Kedaluwarsa: Dilibatkan
Aparatur Desa Sagara Garut tidak terima warganya disebut memulung sisa pemusnahan amunisi kedaluwarsa. Warga mengaku sering dilibatkan TNI.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Doni David, aparatur Desa Sagara Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat membantah warga memulung sisa ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa TNI pada Senin (12/5/2025).
Menurut David, TNI memang melibatkan warga dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut.
Keterangan tersebut disampaikan Doni menanggapi video berdurasi 44 detik yang menampilkan korban Rustiawan.
Baca juga: Sosok Pratu Afrio Setiawan, Anggota TNI Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
Rustiawan terlihat memegangi dan memeriksa objek yang tampak seperti amunisi atau proyektil.
Ia duduk di tanah dengan posisi membungkuk. Dia mengenakan pakaian lengan panjang bermotif loreng abu-abu.
"Masyarakat memang dilibatkan dalam proses itu, bukan hanya menggali lubang, tapi dari mulai memilah hingga menyusun," ujar Doni kepada Tribunjabar.id, Selasa (13/5/2025).
Ia menuturkan, sejumlah warga selama ini memang dipercaya membantu TNI dalam setiap proses pemusnahan.
Doni menegaskan, kabar yang beredar soal korban tewas akibat memulung sisa ledakan merupakan informasi yang keliru.
Dia menyebut selama ini warga memang dipercaya oleh TNI untuk membantu proses pemusnahan.
"Kami dari pemerintahan desa tidak menerima warga kami dianggap memulung, tidak mungkin memulung karena lokasi tersebut dijaga ketat. Apalagi saat kejadian kan anggota TNI juga jadi korban," ungkap dia.
Baca juga: Sosok Mayor Cpl Anda Rohanda, Perwira TNI Jadi Korban Tewas Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut
Doni menjelaskan bahwa saat ini pihak keluarga masih menunggu proses identifikasi yang dilakukan di RSUD Pameungpeuk. Rencananya sembilan korban sipil akan disemayamkan hari ini di rumah duka.
"Kami turut berduka cita atas kejadian ini, semoga amal ibadah pada korban diterima di sisi Allah," ungkapnya.
Penjelasan TNI
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyebut sejumlah warga itu berada di sekitar lokasi pemusnah bom awalnya.
Namun, mereka langsung mendekat sesaat setelah ledakan untuk mengumpulkan sisa-sisa material dari ledakan amunisi.
Diketahui, mereka nekat melakukan itu untuk mengumpulkan material bekas selongsong peluru (piston) dan kuningan yang dianggap bernilai jual.
Baca juga: Jenazah 4 Anggota TNI Korban Tewas Peledakan Amunisi di Garut Diantar ke Jakarta dan Bekasi
Sumber: Tribun Jabar
Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai |
---|
Komnas HAM Ungkap Fakta Warga Sempat Adu Mulut dengan TNI Sebelum Ledakan Amunisi di Garut |
---|
Lahan Pemusnahan Amunisi di Garut Merupakan Kawasan Konservasi, Ledakan Ganggu Ekosistem Lokal |
---|
Upah Rp 150 Ribu, Warga yang Bantu TNI Musnahkan Amunisi Belajar Otodidak dan Tidak Terverifikasi |
---|
Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.