Selasa, 7 Oktober 2025

Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut

Duka di Garut: Identifikasi Korban Ledakan Amunisi Ditempuh Lewat Barang Kenangan

RSUD Pameungpeuk minta barang kenangan korban ledakan amunisi Garut untuk identifikasi. Proses DVI masih terus berlangsung.

|
Editor: Glery Lazuardi
Kolase Dokumentas | TribunJabar.id
PEMUSNAHAN BOM KEDALUWARSA - (Kiri) TKP belasan orang dilaporkan menjadi korban tewas saat pemusnahan amunisi atau bom kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. (Kanan) Foto kantong mayat yang berisi jasad para korban ledakan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Proses identifikasi korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus dilakukan. 

Tragedi yang merenggut 13 nyawa pada Senin (12/5/2025) itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban.

Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani, mengatakan proses identifikasi jenazah dilakukan dengan metode Disaster Victim Identification (DVI). Dalam tahapan ini, keluarga korban diminta membawa berbagai barang pribadi milik korban. 

“Belum (diserahkan) masih harus diperiksa oleh tim DVI (Disaster Victim Identification),” ujar Yani saat ditemui di ruang jenazah RSUD Pameungpeuk, Senin (12/5/2025) malam.

Baca juga: TNI Gunakan 3 Sumur untuk Ledakkan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

Identifikasi Ditempuh Lewat Barang Kenangan

Yani menjelaskan, barang-barang seperti ijazah, foto korban, sikat gigi, hingga pakaian terakhir yang dikenakan korban sangat dibutuhkan untuk proses identifikasi.

Ini merupakan ‘barang kenangan’ korban semasa hidup.

“Itu semua kami minta untuk memudahkan proses identifikasi,” ungkapnya.

Kenapa Identifikasi Penting?

Dalam dokumen dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC), disebutkan bahwa identifikasi jenazah penting secara hukum dan kemanusiaan. 

Dokumen ini menjelaskan proses ilmiah dalam mengenali jenazah, terutama dalam insiden massal seperti ledakan, kecelakaan pesawat, atau bencana alam.

Prosedur identifikasi diawali dengan pengumpulan data antemortem, yaitu data korban sebelum meninggal seperti sidik jari, rekam medis, data gigi, dan DNA. 

Data ini kemudian dicocokkan dengan data postmortem, yakni informasi dari jenazah yang ditemukan.

Jika hasil pencocokan belum menemukan identitas, maka pendalaman data dilakukan hingga ditemukan kecocokan. 

Proses ini menjadi langkah penting sebelum jasad diserahkan kepada pihak keluarga.

Baca juga: Ledakan Amunisi di Garut, Komisi I DPR: Perlu Dilakukan Evaluasi Prosedur dan Edukasi Keselamatan

Korban yang Telah Diidentifikasi

Hingga berita ini ditulis, sembilan dari tiga belas korban telah berhasil diidentifikasi. Mereka terdiri dari 4 personel TNI dan 5 warga sipil. Berikut ini adalah daftar korban meninggal dunia:

Kolonel Cpl Antonius Hermawan

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved