Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Ledakan Amunisi di Garut, Komisi I DPR: Perlu Dilakukan Evaluasi Prosedur dan Edukasi Keselamatan
Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden ledakan amunisi di Kabupaten Garut.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya sembilan warga sipil dan empat prajurit TNI AD tewas dalam insiden pemusnahan bahan peledak afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden ledakan amunisi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang merenggut 13 nyawa, terdiri atas 4 personel TNI dan 9 warga sipil.
“Atas nama pribadi dan sebagai anggota Komisi I, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Peristiwa ini adalah tragedi kemanusiaan yang menggugah keprihatinan kita semua,” ujar Farah.
Farah menekankan pentingnya respons yang empatik dan menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan.
“Selain bantuan medis dan psikologis bagi yang terdampak, negara juga perlu memastikan adanya pendampingan hukum dan sosial, termasuk bagi warga sipil yang terdampak langsung,” ucapnya.
Sebagai bagian dari fungsi pengawasan, Farah menyatakan perlunya evaluasi prosedur dan peningkatan edukasi keselamatan, terutama dalam konteks kedekatan fasilitas penyimpanan amunisi dengan wilayah pemukiman.
Ia menambahkan, pelibatan masyarakat dalam edukasi terkait keselamatan juga menjadi bagian penting dari mitigasi risiko ke depan.
“Dengan memperkuat komunikasi antara pihak berwenang dan masyarakat sekitar, kita bisa bersama-sama menjaga keamanan lingkungan. Keselamatan adalah tanggung jawab kolektif,” katanya.
Farah menegaskan bahwa Komisi I DPR RI akan terus mengawal proses evaluasi dan penguatan sistem keamanan.
“Ini adalah momentum untuk mempererat sinergi antara lembaga negara dan masyarakat. Mari kita jaga suasana saling percaya dan saling mendukung dalam menyikapi musibah ini,” tutupnya.
Penjelasan TNI AD
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut. Mereka adalah:
1. Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan,
2. Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda
3. Kopda Eri Priambodo
4. Pratu Apriu Seriawan.
Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai |
---|
Komnas HAM Ungkap Fakta Warga Sempat Adu Mulut dengan TNI Sebelum Ledakan Amunisi di Garut |
---|
Lahan Pemusnahan Amunisi di Garut Merupakan Kawasan Konservasi, Ledakan Ganggu Ekosistem Lokal |
---|
Upah Rp 150 Ribu, Warga yang Bantu TNI Musnahkan Amunisi Belajar Otodidak dan Tidak Terverifikasi |
---|
Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.