Jumat, 3 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Sosok Rahmadi, Wakil Bupati Mukomuko Bengkulu Menangis Dengar Curhatan Buruh Sawit

Sosok Wakil Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rahmadi, menangis pilu mendengar curhatan buruh sawit saat aksi demo Hari Buruh, Kamis (1/5/2025).

TribunBengkulu.com/Muhammad Panji Destama Nurhadi
WAKIL BUPATI MENANGIS - Wakil Bupati Mukomuko, Rahmadi saat menghapus Air Matanya usai mendengar tuntutan para buruh yang menggelar Aksi Demo, Kamis (1/5/2025). Rahmadi menanggis mendengar tuntutan buruh soal upah hingga belum menerima BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. 

Kemudian disusul pasangan calon nomor urut 3, Sapuan-Wasri dengan perolehan 35.896 suara.

Lalu, pasangan nomor urut 1, Renjes Zaetheddy-Rismanaji 14.836 suara dan pasangan nomor urut 4, Edwar Setiawan-Ruslan 10.806 suara.

Riwayat Pendidikan:

  • SDN 12 Ipuh 1980-1987
  • SMPN 1 Ipuh 1987-1990
  • STM Bengkulu 1990-1993
  • Universitas Terbuka 2016-2020

Riwayat Organisasi:

  • Ketua DPD Partai NasDem Mukomuko 2019-2022
  • Ketua IPSI Kabupaten Mukomuko 2021-2026

Baca juga: 14 Mahasiswa Peserta Aksi Hari Buruh di Semarang Ditangkap Polisi, Kuasa Hukum Bantah Bagian Anarko

Curhatan Buruh Sawit DI Mukomuko

Anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang merupakan buruh PT Surya Andalan Primatama (SAP), Ading Roma mengaku, sudah bekerja selama belasan tahun, namun belum mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

"Jadi teman-teman yang bekerja sudah belasan tahun di PT SAP ini tidak pernah mendapatkan jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan," katanya saat demo di halaman Kantor Bupati Mukomuko, Kamis.

Ading menjelaskan, kawan-kawan buruh PT SAP sudah beberapa kali mengajukan pembuatan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.

Hanya saja, kata dia, dari PT SAP menolak dengan alasan harus melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

PT SAP juga beralasan meski tak ada BPJS Kesehatan, buruh yang berobat akan ditanggung perusahaan.

Namun, lanjutnya, janji perusahaan akan menanggung biaya berobat itu tak terbukti.

Lantaran pada saat ada karyawan mengalami kecelakaan kerja, mereka harus berobat sendiri.

"Tapi ternyata adanya kecelakaan kerja di PT SAP, kawan-kawan buruh berobat sendiri dan tidak ditanggung oleh perusahaan," tandasnya.

Termasuk buruh yang memiliki anak maupun keluarga, harus berobat secara mandiri tanpa ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tangis Pilu Wakil Bupati Mukomuko Dengar Curhatan Buruh Sawit yang Tuntut Upah hingga BPJS

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBengkulu.com/Muhammad Panji Destama Nurhadi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved