Kisah Purwanto Seorang Pemulung di Kudus, Dulu Merasa Mustahil Perbaiki Rumah yang Nyaris Rubuh
Pondasi rumahnya rapuh, sementara atap bocor. Ia bersama keluarganya selalu dilanda cemas setiap kali turun hujan. Apalagi kalau angin sedang kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Purwanto, warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kecamatan Kudus, Jawa Tengah, hidup dalam kemiskinan.
Ia seorang pemulung yang tinggal di rumah yang nyaris ambruk.
Baca juga: Camat Padang Selatan Digerebek Saat Berduaan dengan Staf di Rumah Pribadi, Sanksi Berat Menanti
Pondasi rumahnya rapuh, sementara atap bocor. Ia bersama keluarganya selalu dilanda cemas setiap kali turun hujan. Apalagi kalau angin sedang kencang.
Pendapatannya yang tak seberapa membuat Purwanto merasa mustahil memperbaiki rumahnya.
Baca juga: Entaskan Kemiskinan, Sejumlah Fraksi DPRD Kota Tangerang Usulkan Kenaikan Anggaran Bedah Rumah
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya saat menghadiri acara serah terima bantuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Pendopo Kudus, Kamis (24/4/2025).
Karenanya ia bersyukur menjadi satu di antara penerima bantuan program RSLH yang digagas Djarum dan Polytron dengan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus, dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
“Saya bersyukur mendapat bantuan renovasi rumah ini. Karena pekerjaan saya sebagai pemulung, selama ini saya juga kesulitan untuk memperbaiki rumah,” sambung Purwantu dengan nada haru.
Kini ia memiliki rumah layak huni dan nyaman untuk ditinggali. Tak kurang, sebanyak 92 hunian direnovasi dan dibangun ulang dengan total biaya lebih dari Rp 5 miliar.
Renovasi ini merupakan tahap 1 dari target 300 rumah yang akan direnovasi sepanjang 2025.
Kali ini, para penerima bantuan berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Kudus yakni Bae (25 rumah), Gebog (14 rumah), Jati (22 rumah) dan Kaliwungu (31 rumah).
Setiap rumah direnovasi atau dibangun ulang dengan anggaran sekitar Rp 55 juta.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mendukung mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program RSLH ini.
Ia berharap dengan hunian yang baik akan mendorong produktivitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.
“Ini merupakan bentuk nyata peran pihak swasta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami berharap, program ini konsisten dilakukan sehingga manfaatnya semakin dirasakan dan kualitas hidup masyarakat Kudus meningkat,” ujar Sam’ani.
Baca juga: Entaskan Kemiskinan, Sejumlah Fraksi DPRD Kota Tangerang Usulkan Kenaikan Anggaran Bedah Rumah
General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan serah terima RSLH kepada 92 warga Kudus ini merupakan bakti PT Djarum selama 74 tahun terakhir telah bersinergi bersama masyarakat membangun Kota Kudus.
Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo, Qatar Ikut Bangun 50 Ribu Unit Hunian Vertikal di Lahan KAI |
![]() |
---|
Dede Sunandar Akui Setahun Pisah Rumah dengan Istri, Kini Hidup Masing-masing |
![]() |
---|
Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu: Banyak Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Rumahnya di Bali Diterjang Banjir, Nana Mirdad Sempat Khawatirkan Kondisi Anak-anaknya |
![]() |
---|
Ruben Onsu Dilarikan ke Rumah Sakit, Betrand Peto Jenguk sang Ayah: Cepat Sembuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.