Selasa, 7 Oktober 2025

Kisah Purwanto Seorang Pemulung di Kudus, Dulu Merasa Mustahil Perbaiki Rumah yang Nyaris Rubuh

Pondasi rumahnya rapuh, sementara atap bocor. Ia bersama keluarganya selalu dilanda cemas setiap kali turun hujan. Apalagi kalau angin sedang kencang.

Penulis: Willem Jonata
istimewa
REZEKI PEMULUNG - Purwanto, seorang pemulung di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kecamatan Kudus, Jawa Tengah, bersyukur menjadi penerima bantuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH). Ia menggelar makan bersama keluarga sebagai setelah rumahnya yang nyaris rubuh diperbaiki dan layak huni. 

TRIBUNNEWS.COM - Purwanto, warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kecamatan Kudus, Jawa Tengah, hidup dalam kemiskinan.

Ia seorang pemulung yang tinggal di rumah yang nyaris ambruk.

Baca juga: Camat Padang Selatan Digerebek Saat Berduaan dengan Staf di Rumah Pribadi, Sanksi Berat Menanti

Pondasi rumahnya rapuh, sementara atap bocor. Ia bersama keluarganya selalu dilanda cemas setiap kali turun hujan. Apalagi kalau angin sedang kencang.

Pendapatannya yang tak seberapa membuat Purwanto merasa mustahil memperbaiki rumahnya.

Baca juga: Entaskan Kemiskinan, Sejumlah Fraksi DPRD Kota Tangerang Usulkan Kenaikan Anggaran Bedah Rumah

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ucapnya saat menghadiri acara serah terima bantuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Pendopo Kudus, Kamis (24/4/2025).

Karenanya ia bersyukur menjadi satu di antara penerima bantuan program RSLH yang digagas Djarum dan Polytron dengan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus, dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.

“Saya bersyukur mendapat bantuan renovasi rumah ini. Karena pekerjaan saya sebagai pemulung, selama ini saya juga kesulitan untuk memperbaiki rumah,”  sambung Purwantu dengan nada haru.

Kini ia memiliki rumah layak huni dan nyaman untuk ditinggali. Tak kurang, sebanyak 92 hunian direnovasi dan dibangun ulang dengan total biaya lebih dari Rp 5 miliar. 

Renovasi ini merupakan tahap 1 dari target 300 rumah yang akan direnovasi sepanjang 2025.

Kali ini, para penerima bantuan berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Kudus yakni Bae (25 rumah), Gebog (14 rumah), Jati (22 rumah) dan Kaliwungu (31 rumah).

Setiap rumah direnovasi atau dibangun ulang dengan anggaran sekitar Rp 55 juta.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mendukung mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui program RSLH ini.

Ia berharap dengan hunian yang baik akan mendorong produktivitas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga.

“Ini merupakan bentuk nyata peran pihak swasta dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami berharap, program ini konsisten dilakukan sehingga manfaatnya semakin dirasakan dan kualitas hidup masyarakat Kudus meningkat,”  ujar Sam’ani.

Baca juga: Entaskan Kemiskinan, Sejumlah Fraksi DPRD Kota Tangerang Usulkan Kenaikan Anggaran Bedah Rumah

General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan serah terima RSLH kepada 92 warga Kudus ini merupakan bakti PT Djarum selama 74 tahun terakhir telah bersinergi bersama masyarakat membangun Kota Kudus

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved