Lucky Hakim Berterima Kasih ke Dedi Mulyadi dan Mendagri, Ungkap Alasan Terima Sanksi Magang 3 Bulan

Selain dari sisi materi pembekalan, dia melanjutkan, alasan kedua adalah menerapkan kebijakan Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran. 

Pria berlatarbelakang publik figur itu mengaku akan mencoba naik angkutan umum selama periode magang di Kemendagri. 

Selama ini, dia mengungkapkan, belum pernah naik transportasi umum dari Indramayu ke Jakarta.

Ini merupakan kesempatan baginya untuk merasakan pengalaman pergi dari daerah yang dipimpinnya ke ibu kota menggunakan sarana transportasi umum. 

Dia merasakan sama seperti masyarakat pada umumnya. 

Untuk tahap awal, dia mengaku akan naik kereta. “Rencana naik kereta dulu,” ujarnya. 

Mengapa tidak naik bus?

Dia menjelaskan, jika naik bus, dia tidak mengetahui rute bus mana yang akan diambil.

Dia mengaku masih mempelajari hal ini. 

“Kalau naik bus, ya bisa jadi tuh naik bus cuma saya gak tahu kalau bisa itu nanti turunnya di terminal mana? Di sana, tapi laik dicoba, tapi untuk nanti naik kereta dulu,” ujarnya.

Atas dua alasan itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Dedi Mulyadi dan Tito Karnavian beserta jajaran.

“Terima kasih. Ini hikmah bagi saya,” tambahnya. 

Baca juga: Bima Arya: Awal Pekan Depan Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim Sudah Berlaku

Kemendagri Sanksi Magang untuk Lucky Hakim

Untuk diketahui, Kementerian Dalam Negeri memberikan sanksi kepada Lucky Hakim untuk Magang dalam seminggu selama tiga bulan di kantor Kemendagri, Jakarta.

Ini merupakan bentuk sanksi, karena Lucky Hakim pergi liburan bersama dengan keluarga ke Jepang pada masa libur Lebaran 2025.

Keputusan pemberian sanksi itu berdasarkan hasil pemeriksaan oleh Inspektorat Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa Lucky tidak mengetahui bahwa ia wajib meminta izin untuk dapat berpergian ke luar negeri.