3 Modus Licik Ahmad Faisal Si 'Walid Lombok' Rudapaksa Para Santriwati, Umbar Janji ke Korban
Ditangkap polisi pada (23/4), berikut pengakuan Ahmad Faisal alias AF (52) 'Walid dari Lombok', pimpinan ponpes yang rudapaksa sejumlah santriwati.
TRIBUNNEWS.COM - Ahmad Faisal alias AF (52), oknum pimpinan yayasan sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan seksual, Rabu (23/4/2025).
AF diketahui mencabuli hingga merudapaksa sejumlah santriwati di ponpes yang ia pimpin tersebut.
Bak terinspirasi, para korban berani melaporkan AF ke polisi setelah menonton serial drama Malaysia berjudul "Bidaah" dengan tokoh fiktif yang viral bernama Walid Muhammad Mahdi Ilman alias Walid.
Tak heran, aksi bejat AF terhadap para santriwati rupanya tak beda jauh dari yang dilakukan Walid.
"Kita sudah tingkatkan ke penyidikan dan sudah menetapkan tersangka dengan kasus persetubuhan, jadi kasus ini ada dua laporan kepolisian (pencabulan dan persetubuhan)," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili, Kamis (24/4/2025), dilansir TribunLombok.com.
Modus Doakan Santriwati
Kepada penyidik Satreskrim Polresta Mataram, AF mengaku melakukan kekerasan seksual dengan dalih mengajarkan dan mengijazahkan doa kepada santriwati pilihannya.
"Ada yang mengajarkan doa dan mengijazahkan, tidak dibenarkan secara agama," ujar AF saat diperiksa di Satreskrim Polresta Mataram, Kamis.
Baca juga: Berani Speak Up Usai Nonton Walid, 7 Santriwati Laporkan Pimpinan Ponpes di Lombok soal Pencabulan
AF mengaku bahwa tindak asusila tersebut telah ia lakukan sejak tahun 2015 sampai 2021.
Saat itu, dia berstatus sebagai kepala yayasan ponpes. Kini, AF sudah dipecat oleh pengurus ponpes.
Sucikan Rahim
Polisi menyebutkan bahwa AF melancarkan aksi bejatnya itu dengan modus penyucian rahim para santriwati.
Namun, AF membantah dia melakukan aksinya dengan modus penyucian rahim supaya kelak korbannya akan melahirkan seorang wali.
AF menjanjikan kepada korban kelak akan mendapatkan pasangan dan keturunan baik.
"Itu tentu kekhilafan dan kesetanan saya, saya pribadi meminta maaf," ujar AF.
Baca juga: Respons Gubernur NTB soal Kasus Pencabulan Walid Lombok, 22 Santriwati Jadi Korban Pimpinan Ponpes
Umbar Janji
Regi membeberkan bahwa AF menggunakan modus menyetubuhi korbannya dengan janji bisa memberikan jodoh dan keturunan yang baik kepada korban.
AF bahkan mengimingi kepada para korban, bila ingin menjadi penerang (tokoh) di kampung maka harus meminum ludah dirinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.