Dua Insiden Ban Pesawat dalam Sepekan: Ban Meleleh di Lion Air, Copot di Garuda
Dua insiden ban pesawat terjadi dalam sepekan, Lion Air gagal terbang dan ban Garuda copot saat mendarat di Tanjungpinang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua insiden ban pesawat terjadi dalam sepekan terakhir dan mengguncang dunia penerbangan nasional.
Pada Kamis, 10 April 2025, ban pesawat Lion Air JT-603 meleleh di Bandara Sultan Thaha, Jambi, akibat cuaca panas ekstrem.
Enam hari berselang, Rabu, 16 April 2025, ban depan pesawat Garuda Indonesia GA-288 copot saat mendarat di Bandara Tanjungpinang.
Kedua insiden itu memicu evaluasi serius terkait faktor keselamatan penerbangan dan penanganan risiko oleh maskapai serta otoritas penerbangan.
Baca juga: Ban Lion Air Meleleh di Bandara Sultan Thaha, 214 Penumpang Terpaksa Diturunkan, Apa Penyebabnya?
Ban Lion Air Meleleh
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-603 batal terbang karena ban meleleh.
Akibat kejadian ini, 214 penumpang dan 7 kru terpaksa diturunkan.
GM Bandara Sultan Thaha Jambi, Ardon Marbun, mengaku insiden itu terjadi karena faktor cuaca panas.
“Ban pesawat meleleh, karena panas,” ujarnya kepada TribunJambi pada Jumat (11/4/2025).
Dampak dari insiden itu, aktivitas di Bandara Sultan Thaha sempat dihentikan beberapa jam mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB untuk evakuasi pesawat tersebut
Sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Thaha sempat tertunda.
Ardon memastikan, landasan pacu bisa digunakan kembali pukul 18.00 WIB.

Ban Pesawat Garuda Lepas
Tak sampai satu minggu, salah satu ban pesawat Garuda lepas setelah mendarat.
Insiden itu tidak menyebabkan gangguan lebih lanjut pada sistem pesawat.
Peristiwa tire detachment itu terjadi pada pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-288 rute Jakarta – Tanjungpinang, yang menggunakan armada Boeing 737-800 registrasi PK-GUD.
Pesawat itu diketahui berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada pukul 07.20 WIB.
Video viral yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi lepasnya salah satu ban pesawat ketika pesawat Garuda sedang mendarat di Tanjungpinang.
Pasca kejadian, proses penggantian ban pesawat telah dilakukan melalui inspeksi menyeluruh untuk memastikan pesawat laik operasi.
Baca juga: Ban Pesawat Garuda Pecah saat Mendarat di Tanjungpinang, Penumpang Akui Panik karena Alami Guncangan
Menanggapi kejadian itu, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea mengatakan otoritas penerbangan telah memerintahkan Garuda untuk melakukan asesmen internal menyeluruh.
Menurut dia, otoritas penerbangan telah merekomendasikan pelaksanaan asesmen internal menyeluruh.
“Untuk mengidentifikasi penyebab insiden dan menyempurnakan langkah-langkah mitigasi risiko, guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ujarnya.
Dia meminta maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang timbul dan berkomitmen terhadap keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama dalam seluruh aktivitas operasional penerbangan.
“Terus berkomitmen untuk memperkuat tata kelola keselamatan penerbangan," tambahnya.
Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.