Sahroni Minta Polisi Tangkap Dokter Kandungan yang Diduga Lecehkan Pasien saat USG
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta kepolisian menangkap dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, yang diduga melakukan pelecehan.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta kepolisian menangkap dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, dokter tersebut diduga melakukan pelecehan saat melakukan tindakan ultrasonografi (USG) terhadap seorang ibu hamil.
"Ini Polda Jabar @divisihumaspolri @humaspoldajabar @humas_jabar @polresgarut ini Sangat WAJIB di Tangkep... G bisa di Diamkan..," tulis Sahroni dalam akun Instagram pribadinya @ahmadsahroni88, Selasa (15/4/2025).
Dalam unggahannya, Sahroni menerangkan, kasus ini sejatinya sudah dilaporkan ke kepolisian sejak beberapa bulan yang lalu.
Namun, laporan tersebut tak kunjung ditindaklanjuti.
Sahroni berharap, kasus ini bisa segera ditangani oleh pihak kepolisian.
"Semoga setelah mulai viral malam ini, kasus ini segera bisa ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat," tulis Sahroni.
Kasus ini diketahui tersebar di media sosial dan viral.
Tampak dari video yang beredar dokter tengah mengecek kondisi kandungan pasien yang tengah berbaring di kasur.
Tangan kanan dokter tersebut, tampak memegang alat USG dan mengitari daerah perut pasien.
Namun, terlihat tangan kiri dokter itu, justru diduga memegang area lain, yakni bagian dada korban.
Baca juga: Sosok hingga Modus Oknum Dokter Kandungan Cabul di Garut, Lecehkan Pasien saat USG Kehamilan
Sosok Dokter
Menurut sejumlah sumber, dokter kandungan yang diduga melecehkan pasiennya itu bernama M Syafril Firdaus.
Syafril diketahui merupakan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn atau kandungan yang menempuh pendidikan S2 di Universitas Padjajaran (Unpad).
Syafril diketahui praktik di Klinik Sekar Kusuma, Jalan Beko No.1 Kampung Asem Kulon, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.
Ia praktek setiap Senin-Jumat pukul 15.00-15.30 WIB dan Sabtu 08.00-11.00 WIB.
Ia sebelumnya dikenal cukup aktif di media sosial, namun akun media sosialnya kini sudah menghilang tak dapat diakses.
Pada akun media sosialnya sebelum dihapus, M Syafril Firdaus diketahui sudah memiliki istri dan dua anak.
"Suami & Ayah Terbahagia," tulisnya di bio Instagram.
Respons Dinkes Garut
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan pihaknya pernah menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh dokter kandungan.
Laporan itu, kata Leli, diterima sekitar satu tahun lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut.
Menurut Leli, saat itu laporan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH).
Ia mnambahkan, dokter yang bersangkutan pun sejak akhir 2024 sudah tidak lagi melakukan praktik di Garut.
"Dulu ada yang laporan ke Dinkes dan itu sudah diselesaikan, kalau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak APH," kata Leli, Selasa (15/04/2025), usai menghadiri pelantikan CPNS dan PPPK di Alun-Alun Garut dikutip dari Kompas.com.
Namun, Leli menegaskan, dirinya belum bisa memastikan apakah korban yang melapor dulu adalah korban yang sama dengan kasus yang viral saat ini.
"Saya harus lihat lagi datanya ya, memang waktu itu (2024) sempat ada laporan dan sempat diselesaikan," ujarnya.
Leli hanya bisa memastikan, dokter kandungan yang dulu dilaporkan bukan ASN.
Saat ini, kata Leli, dokter tersebut, sudah tidak ada lagi di Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.
(Tribunnews.com/Milani/Theresia Felisiani) (Kompas.com/Ari Maulana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.