Sabtu, 4 Oktober 2025

Keluarga Penyelenggara Acara Wayang Kaget Ratusan Warga Keracunan, Sumardi Selamat Berkat Kebiasaan

Keluarga penyelenggara acara wayang di Klaten kaget ratusan warga keracunan diduga usai menyantap nasi kotak di pagelaran tersebut.

Editor: Nuryanti
Tribun Solo/Andreas Chris Febrianto
KERACUNAN MASSAL - Masih ada warga yang datang ke posko kesehatan dan mengeluh sakit usai insiden keracunan massal menimpa ratusan warga di Desa Karangturi, Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Selasa (15/4/2025) siang. Polisi sudah mengambil sampel makanan dari kasus keracunan massal tersebut. Keluarga penyelengara acara mengaku kaget, ada yang ikut jadi korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga penyelenggara acara wayang kaget ratusan warga di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, keracunan usai menyantap makanan di pagelaran tersebut.

Adik ipar dari penyelenggara acara itu, Sumardi tak menyangka acara syukuran sekaligus halal bihalal keluarga besarnya berujung malapetaka.

Total 127 warga mengalami keracunan, sedangkan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Kakak Sumardi bahkan turut menjadi korban.

Sementara ia selamat berkat kebiasaannya yang tak makan selepas pukul 22.00 WIB.

Sumardi menjelaskan, Sabtu (12/4/2025), keluarga besarnya mengadakan acara pertemuan dalam balutan halal bihalal.

Setelahnya, keluarga besar mengadakan pentas wayang kulit untuk umum.

"Siangnya keluarga yang malamnya wayangan. Siang acara Trah, terus malam dilanjut wayangan aja," kata Sumardi saat ditemui awak media, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunSolo.com.

Sumardi menjelaskan, saat pagelaran wayang kulit, ada sekira 200 warga yang menghadiri dan menyantap sajian yang disiapkan oleh keluarganya.

Untuk acara itu, pihak keluarga menyediakan 250 lebih makanan ringan dan berat, termasuk nasi kotak yang diduga jadi penyebab keracunan massal.

Makanan-makanan tersebut merupakan hasil masakan yang disiapkan oleh warga sekitar kediaman sang kakak.

Baca juga: Kisah Sumardi Lolos dari Keracunan Massal di Klaten karena Kebiasaan Tidak Makan Setelah Pukul 22.00

"Rewang atau gotong royong warga. Ada snack-nya kacang, brownies, makanannya ya nasi, rendang, sambal goreng krecek, acar sama kerupuk," kata dia.

Namun, ia tak menyangka acara itu berujung petaka bagi warga.

Keesokan harinya selepas acara, banyak warga yang mengalami gejala keracunan.

Bahkan, sang kakak, Waluyo yang merupakan pemilik rumah juga mengalami gejala serupa hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved