Senin, 6 Oktober 2025

Kronologi Pembegalan di Pamekasan, Modus 2 Pelaku Pura-pura Jadi Polisi Rampas Motor Korban

Dua pelaku pembegalan di Pamekasan pura-pura jadi polisi dan rampas motor. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 6 April 2025, sekitar pukul 02.00.

Editor: Endra Kurniawan
dok. Kompas TV
ILUSTRASI BEGAL - Kasus pembegalan terjadi di Jalan Cokroatmojo Pamekasan, Madura, pada Minggu (6/4/2025) sekira pukul 02.00 WIB. Modus pelaku pura-pura jadi polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, Pamekasan – Seorang warga bernama Deddy Nurcahyono melaporkan kasus dugaan pembegalan yang menimpa keponakannya, Atha Rafardhan, kepada Polres Pamekasan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 6 April 2025, sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Cokroatmojo.

Kronologi Kejadian

Deddy menceritakan bahwa malam itu, ia menyuruh keponakannya untuk membeli Mie Gacoan bersama temannya, Galang.

Setelah selesai, Atha dan Galang melaju menggunakan sepeda motor Vario 125 tanpa pelat nomor menuju Jalan Cokroatmojo.

Baca juga: Update Anggota Polisi Jadi Korban Begal di Bekasi, Dua Pelaku Masih Diburu

Sesampainya di lokasi, mereka diberhentikan oleh dua orang yang mengaku sebagai anggota polisi.

Pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor Vario berwarna putih langsung melakukan tindakan kekerasan dengan mendorong Atha, sehingga ia tidak bisa mengendalikan motornya.

“Keponakan saya diberitahu bahwa motor yang dikendarainya tidak memiliki pelat nomor dan tidak dilengkapi surat-surat kendaraan karena baru tiga minggu keluar dari diler,” kata Deddy usai melapor di Polres Pamekasan pada Senin, 7 Februari 2025.

Kerugian dan Barang yang Hilang

Deddy mengungkapkan bahwa motor miliknya dibawa kabur ke arah selatan Pasar Parteker.

Di dalam motor tersebut terdapat sebuah handphone Samsung A06 milik temannya, serta surat tanda terima pembelian dan surat jalan kendaraan dari diler.

“Dua pelaku ini memakai baju preman, celana coklat seperti anggota polisi, dan satu tersangka menggunakan masker,” tambah Deddy.

Sebelum motor dibawa kabur, pelaku sempat menyuruh Atha untuk mengambil motor tersebut di Kantor Polres Pamekasan.

Deddy baru mendapat kabar tentang pembegalan tersebut sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung menuju Polres untuk memastikan keberadaan motornya.

Namun, setibanya di sana, ia tidak menemukan motor yang dimaksud.

“Saya menanyakan kepada salah satu anggota Polres, namun katanya tidak ada penangkapan di daerah itu,” ungkapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Pasutri di Manggarai Timur Bikin Hoaks Soal Begal, Ujungnya Minta Maaf 

Upaya Pencarian dan Harapan

Deddy melanjutkan pencarian motornya ke beberapa lokasi, termasuk Eks PJKA Tapsiun dan Taman Monumen Arek Lancor, namun tidak ada hasil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved