Jumat, 3 Oktober 2025

Menggebu-gebu, Dadang Dishub Bogor Berontak Dituduh Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot: Cari Emen!

Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menegaskan bahwa pihaknya tak terlibat dalam pemotongan uang kompensasi sopir angkot.

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Prasetyo
Tribunnewsdepok/Hironimus Rama
DADANG KOSASIH BERONTAK - Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, saat ditemui di Cibinong, Jumat (28/3/2025). Dadang Kosasih menegaskan bahwa pihaknya tak terlibat dalam pemotongan uang kompensasi sopir angkot. 

"Itu preman yang berbaju seragam itu, Pak," sambung Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi secara tegas akan memproses hukum kasus pemotongan uang kompensasi ini.

"Kalau nanti saya proses minta polisi nangkap orang yang motonginnya, bapak bersedia jadi saksi ? Saya backup, gubernur yang backup," ujar Dedi Mulyadi.

"Siap, Pak," jawab Emen.

"Saya mau minta ini proses hukum aja ini," tegas Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi bakal transfer langsung

Dedi Mulyadi juga berdialog dengan sopir angkot di Kabupaten Bogor yang mengaku uang kompensasinya disunat.

Ke depan, Dedi Mulyadi akan melanjutkan kebijakan serupa untuk mengatasai kemacetan.

"Kalau perbaikan ke depan saya membantu bukan hanya untuk sopir angkot tetapi juga pemiliknya. Dan ini pemberlakukan bukan hanya lebaran. Misalnya tahun baru pasti Puncak macet nanti ada kompensasi, pak," kata Dedi Mulyadi, dikutip Tribunnews dari tayangan di kanal YouTube Dedi Mulyadi, Jumat (4/4/2025).

"Hari libur sekolah, kemudian pada hari itu pasti ada penumpukan di sana pasti saya bantu," sambungnya.

Nantinya pihaknya akan mentransfer langsung uang kompensasi tersebut agar tidak ada kejadian pemotongan lagi.

"Makanya konsepnya nanti tidak akan bentuk penyerahan uang seperti ini, nanti saya akan transfer," ujar Dedi.

"Jadi nanti pemilik angkot dan sopir angkot buka rekening di Bank Jabar, nanti uangnya tinggal ditransferin, tidak akan lagi ada pemotongan-pemotongan," sambungnya.

Dedi Mulyadi menjelaskan nominal uang kompensasi nantinya akan bergantung pada berapa hari sopir angkot tersebut diliburkan.

"Misal nanti liburnya diliburkan sehari hari minggu daripada menimbulkan kemacetan horor, dan sehari ini kami mentransfer Rp300 ribu, 100 untuk sopir angkot dan 150 untuk pemilik angkot," katanya.

(Tribunnews.com/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved