Dedi Mulyadi Unggah Video Tangisan Pak Dadang, Apa Yang Terjadi?
Video berdurasi 18 detik ini diunggah melalui akun Instagram pribadi Dedi Mulyadi menunjukkan Dadang yang sedang menangis
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunggah video singkat yang menunjukkan momen emosional Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, yang menangis, Minggu (6/4/2025).
Video berdurasi 18 detik ini diunggah melalui akun Instagram pribadi Dedi Mulyadi, @dedimulyadi71.
Dalam video tersebut, Dadang terlihat sedang menceritakan pengalaman berkomunikasi dengan sopir angkot, di mana ia menyebutkan nama Allah yang memberikan jawaban dalam situasi yang sulit.
Sebelum kejadian ini, Dadang Kosasih telah menjadi sorotan publik terkait pemotongan dana bantuan yang diberikan oleh Dedi Mulyadi kepada sopir angkot.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Emen, seorang sopir angkot, ia menyampaikan permohonan maaf kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dishub Kabupaten Bogor atas pernyataannya terkait pemotongan dana bantuan tersebut.
Emen mengonfirmasi bahwa masalah ini telah diselesaikan dan menegaskan bahwa Organda dan Dishub tidak terlibat dalam pemotongan dana.
"Alhamdulillah dari ini semua sudah clear dengan semuanya," ungkap Emen dalam suratnya.
Dia juga menyatakan bahwa pemotongan dana itu adalah hasil miskomunikasi dan tidak ada keterlibatan dari kedua institusi tersebut.
Dalam klarifikasinya, Emen menegaskan bahwa kontribusi yang diterima dari sopir angkot bersifat sukarela dan tidak ada paksaan.
Sebelumnya, Gubernur Dedi Mulyadi mengambil tindakan untuk menghentikan operasional angkot di jalur Puncak Bogor selama satu minggu saat libur Lebaran 2025.
Sebagai kompensasi, sopir angkot dijanjikan mendapatkan total bantuan sebesar Rp15 juta, yang terdiri dari Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu dalam bentuk sembako.
Namun, Emen mengeklaim bahwa ia hanya menerima Rp800 ribu dan menuding adanya pemotongan dari oknum pegawai Dishub dan Organda.
Menanggapi pernyataan Emen, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa proses hukum terhadap pelaku pemotongan dana bantuan tetap akan dilanjutkan, meskipun Emen telah meralat pernyataannya. "Saya akan selidiki saja agar itu tidak menjadi kebiasaan," tegas Dedi Mulyadi.
Di sisi lain, Dadang Kosasih membantah adanya pemotongan uang kompensasi.
Ia menjelaskan bahwa dana yang diserahkan kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU) berasal dari keikhlasan para sopir. "Informasi yang meluas di media sosial itu hanya miskomunikasi saja," jelas Dadang ketika ditemui di Pos Dishub Gadog, Puncak Bogor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.