Kamis, 2 Oktober 2025

Dokter Kandungan Libur, Ibu Hamil di Bima Keguguran Usai Dua Hari Pendarahan

Meski terpukul oleh kejadian ini, Haris mengaku tidak menyalahkan pihak manapun dan hanya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
IBU HAMIL KEGUGURAN - Tampak Depan RSUD Kota Bima. Seorang ibu hamil mengalami keguguran dan tidak mendapat penanganan saat dirujuk ke RSUD Kota Bima. Ada empat dokter kandungan yang bertugas di Kota Bima namun cuti dengan berbagai alasan. 

Petugas medis yang berjaga tetap memberikan pertolongan darurat.

Tak lama setelahnya, gumpalan daging berair keluar dari tubuh A, yang kemudian diidentifikasi sebagai janin yang telah tidak aktif lagi.

“Istri saya dinyatakan keguguran,” ungkap Haris dengan nada sedih.

Setelahnya, petugas menyarankan A untuk melakukan USG ke dokter praktek pada sore hari, untuk memastikan apakah tindakan medis lanjutan dibutuhkan guna mencegah pendarahan susulan.

Direktur RSUD Kota Bima, dr Fathurrahman, memberikan penjelasan bahwa pihak rumah sakit baru menerima pasien pada malam hari, setelah sebelumnya ditangani di Puskesmas.

“Biasanya para dokter spesialis sudah saling berkoordinasi sebelum cuti agar pelayanan tetap tersedia.

Namun, pasien ini baru tiba saat malam hari. Kami tetap buka 24 jam di IGD dan ruang bersalin,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Ahmad, juga angkat bicara.

Ia menyatakan bahwa pasien tiba di RSUD pukul 02.00 WITA dan langsung diperiksa oleh bidan jaga.

“Petugas melakukan pemeriksaan VT, namun tidak menemukan pembukaan. Dilanjutkan observasi, dan pasien diberikan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) untuk USG ke dokter praktek karena poli RS saat itu masih tutup,” katanya.

Pasien kemudian pulang pada pukul 02.30 WITA, dengan anjuran untuk segera kembali ke fasilitas kesehatan jika pendarahan kembali terjadi.

Meski terpukul oleh kejadian ini, Haris mengaku tidak menyalahkan pihak manapun. 

Ia hanya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Kami hanya ingin tak ada lagi ibu hamil yang menjadi korban karena tidak ada dokter. Pelayanan medis adalah hak dasar, apalagi bagi perempuan hamil,” ujarnya tegas. (Tribun Lombok/Andi Hujaidin)
 

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Ibu Hamil di Kota Bima Keguguran, Tidak Tertolong karena Dokter Kandungan Cuti Lebaran

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved